1 Juni: Hari Kelahiran Pancasila, Dasar Negara yang Menginspirasi.

 

Oleh : *H.Imam Kusnin Ahmad SH.*

Aktivis Senior Pemuda Jawa Timur.

Pada tanggal 1 Juni 1945, sebuah momen bersejarah terjadi di Indonesia. Pada hari itu, Ir. Soekarno bersama
Panitia sembilan telah membentuk dasar negara dan falsafah negara. Siapa saja 9 tokoh perumus Pancasila tersebut?
1. Ir. Soekarno
Ir. Soekarno merupakan Presiden pertama Indonesia. Beliau adalah ketua panitia sembilan. Sebagai ketua dan presiden, beliau berperan dalam memberikan berbagai usulan dasar negara.
2. Mohammad Hatta
Mohammad Hatta adalah wakil presiden dan wakil ketua yang mendampingi Soekarno. Hatta menjadi salah seorang tokoh yang berperan penting dalam pembentukan dasar negara.
3. K. H. A. Wahid Hasyim
K. H. A. Wahid Hasyim adalah tokoh dari NU atau Nahdlatul Ulama yang terkenal sangat cerdas. Beliau juga dikenal karena memiliki kesadaran politik yang tinggi.

4. Kahar Muzakir
Kahar Muzakir adalah salah satu tokoh pendidik di panitia sembilan. Peran Kahar Muzakir membuat usaha kemerdekaan Indonesia diketahui oleh bangsa-bangsa lain, khususnya di Timur Tengah.

5. A. A. Maramis
A. A. Maramis merupakan golongan nasionalis yang mengusulkan perubahan di butir pertama Pancasila. Beliau juga berperan dalam proses pembentukan UUD.
6. Abikusno Tjokrosujoso
Abikusno Tjokrosujoso adalah pemimpin pertama dari PSII atau Partai Sarekat Islam Indonesia. Beliau membantu perumusan Pancasila dan merancang pembukaan UUD 1945.

7. Achmad Soebardjo.
Achmad Soebardjo adalah tokoh yang aktif di Persatuan Mahasiswa Indonesia di belanda dan Jong Java. Beliau tergabung dalam golongan tua yang terlibat di peristiwa Rengasdengklok.

8. Agus Salim
Agus Salim dikenal sebagai tokoh yang aktif sebagai aktivis dan wartawan pada masa kebangkitan nasional. Bahkan Agus Salim menjadi salah satu petinggi dari PSII.
9. Mohammad Yamin
Mohammad Yamin adalah sejarawan, budayawan, sastrawan, ahli hukum, dan politikus yang menjadi salah satu perancang Pancasila. Bela juga menjadi pelopor Sumpah Pemuda.

Pak Karno atau Bung Karno adalah
salah satu tokoh utama pergerakan kemerdekaan Indonesia, menyampaikan pidato yang kemudian dikenal sebagai “Lahirnya Pancasila”. Pidato ini menjadi titik awal bagi pembentukan dasar negara Indonesia yang kemudian dikenal sebagai Pancasila.

Apa itu Pancasila

Pancasila adalah filosofi dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima prinsip:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Makna dan Signifikansi Pancasila

Pancasila bukan hanya sekedar lima prinsip, tetapi merupakan landasan moral dan etika bagi bangsa Indonesia. Pancasila mengajarkan nilai-nilai seperti toleransi, keadilan, dan persatuan, yang sangat penting dalam membangun masyarakat yang harmonis dan sejahtera.

Pancasila dalam Konteks Modern

Dalam era globalisasi dan modernisasi, Pancasila tetap relevan sebagai dasar negara yang menginspirasi. Nilai-nilai Pancasila dapat membantu Indonesia menghadapi tantangan-tantangan global, seperti perubahan iklim, kesenjangan sosial, dan konflik antar-negara.

Mengapresiasi Warisan Soekarno

Ir. Soekarno, sebagai tokoh utama pergerakan kemerdekaan Indonesia, memiliki peran penting dalam pembentukan Pancasila. Pada hari ini, kita menghormati warisan Soekarno dan menghargai kontribusinya dalam membentuk dasar negara Indonesia.

Pancasila dan Agama Islam memiliki hubungan yang erat dalam konteks sejarah dan sosial di Indonesia. Berikut beberapa aspek yang menunjukkan sinkronisasi antara Pancasila dan Agama Islam:

1. *Ketuhanan Yang Maha Esa*: Sila pertama Pancasila, “Ketuhanan Yang Maha Esa”, sejalan dengan prinsip monoteisme dalam Agama Islam, yang menekankan keesaan Allah SWT.
2. *Nilai-nilai Moral*: Pancasila dan Agama Islam sama-sama menekankan pentingnya nilai-nilai moral seperti keadilan, kesetaraan, dan kasih sayang.
3. *Toleransi dan Kerukunan*: Pancasila mendorong toleransi dan kerukunan antarumat beragama, yang juga merupakan nilai penting dalam Agama Islam.
4. *Peran Agama dalam Masyarakat*: Pancasila mengakui peran agama dalam membentuk karakter dan moral masyarakat, yang sejalan dengan peran Agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam konteks Indonesia, Agama Islam telah tumbuh dan berkembang sejak abad ke-13, dan telah memainkan peran penting dalam sejarah, budaya, dan sosial masyarakat Indonesia. Pancasila, sebagai dasar negara, telah berusaha untuk mengakomodasi nilai-nilai agama dan budaya yang ada di Indonesia, termasuk Agama Islam.

Dengan demikian, Pancasila dan Agama Islam dapat saling melengkapi dan mendukung dalam membangun masyarakat yang harmonis dan sejahtera di Indonesia.

Singkronisasi Pancasila dengan toleransi umat beragama di Indonesia sangat penting dalam membangun masyarakat yang harmonis dan damai.

Berikut beberapa aspek yang menunjukkan sinkronisasi antara Pancasila dan toleransi umat beragama:

1. *Sila Ketuhanan Yang Maha Esa*: Sila ini menekankan pentingnya mengakui dan menghormati keesaan Tuhan, tanpa membedakan agama.

2. *Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab*: Sila ini mendorong sikap saling menghormati dan toleran antarumat beragama.
3. *Persatuan Indonesia*: Sila ini menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa, tanpa membedakan agama.
4. *Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan*: Sila ini mendorong partisipasi aktif semua warga negara, tanpa membedakan agama.

5. *Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia*: Sila ini menekankan pentingnya keadilan dan pemerataan kesempatan bagi semua warga negara, tanpa membedakan agama, suku, atau latar belakang lainnya, sehingga mendukung toleransi umat beragama.

Dalam konteks Indonesia, toleransi umat beragama sangat penting untuk membangun masyarakat yang harmonis dan damai. Pancasila telah menjadi landasan bagi pembangunan masyarakat yang toleran dan inklusif.

Dengan demikian, sila kelima Pancasila, “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”, dapat menjadi landasan bagi pembangunan masyarakat yang lebih adil dan toleran, di mana semua umat beragama dapat hidup berdampingan dan saling menghormati.

Contoh Implementasi Toleransi.

1. *Hari Raya Agama*: Pemerintah dan masyarakat Indonesia merayakan hari raya agama bersama-sama.
2. *Tempat Ibadah*: Tempat ibadah berbagai agama dibangun dan dihormati.
3. *Dialog Antaragama*: Dialog antaragama dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan toleransi.

Dengan demikian, Pancasila dan toleransi umat beragama dapat saling melengkapi dan mendukung dalam membangun masyarakat yang harmonis dan damai di Indonesia.

Ya, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia menjamin kebebasan dan perlindungan bagi semua agama dan kepercayaan di Indonesia, termasuk agama-agama lain selain Islam. Berikut beberapa contoh agama lain yang dilindungi oleh Pancasila:

1. *Kristen*: Agama Kristen, termasuk Katolik dan Protestan, memiliki kebebasan untuk beribadah dan menjalankan agamanya di Indonesia.
2. *Hindu*: Agama Hindu memiliki tempat ibadah dan komunitas yang kuat di Indonesia, terutama di Bali.
3. *Budha*: Agama Buddha juga memiliki kebebasan untuk beribadah dan menjalankan agamanya di Indonesia.
4. *Konghucu*: Agama Konghucu memiliki pengikut yang signifikan di Indonesia dan dilindungi oleh Pancasila.

Pancasila menjamin kebebasan beragama dan berkeyakinan bagi semua warga negara Indonesia, tanpa membedakan agama atau kepercayaan. Dengan demikian, semua agama dan kepercayaan dapat hidup berdampingan dan saling menghormati di Indonesia.

Dengan demikian, Pancasila telah menjadi landasan bagi pembangunan masyarakat yang toleran, inklusif, dan harmonis di Indonesia.

Menyambut Masa Depan dengan Pancasila

Pada Hari Kelahiran Pancasila, kita diingatkan akan pentingnya mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami dan mengamalkan Pancasila, kita dapat membangun masyarakat yang lebih adil, sejahtera, dan harmonis.

Mari kita sambut dan rayakan Hari Kelahiran Pancasila dengan semangat persatuan dan kesatuan, serta komitmen untuk mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Selamat Hari Kelahiran Pancasila.*********