Raja Nusantara Itu Boneka VOC- Belanda Yang Kini Menuntut Hak

 

Cataran : Dr. Hadi Projoko, SH, MH Ketum PP Pusat HKP.

 

Perlu diketahui bahwasanya mereka adalah bukan raja Nusantara tetapi hanya boneka raja Belanda – VOC yg digunakan untuk memasung manusia Nusantara

Mengapa sekarang mereka menuntut hak untuk diberikan konsesi kepada presiden dan pemerintah Indonesia agar membagi kekuasaan dan material hasil pajak rakyat, sungguh keterlaluan sekali.

Jangan ikut ikutan kaum sultan dan raja’ orientalis penjajah yang membuat dirimu menjadi narsistik…dik Christovel

Mereka itu kere dan pelacur orientalis VOC bukan membela rakyat Nusantara

Semua kekancingan dan surat sebagai raja dan sultan penjajah bukan ikon raja Nusantara

Kita harus waspada terhadap para penyusup yg menjadi antek antek Asing yg dahulu disebut KNIL

Jangan ikut ikutan kaum sultan dan raja’ orientalis penjajah yang membuat dirimu menjadi narsistik…dik Christovel

Mereka itu kere dan pelacur orientalis VOC bukan membela rakyat Nusantara

Semua kekancingan dan surat sebagai raja dan sultan penjajah bukan ikon raja Nusantara

Kita harus waspada terhadap para penyusup yg menjadi antek antek Asing yg dahulu disebut KNIL

Dokumentasi buku Stad blad dari Hindia Belanda akan saya expose semuanya Biar rakyat Indonesia mengenal mereka
[18/5 09.39] DR. Hadi PRAJOKO SH MH: Biarkanlah dik Taufik melotot mata’ nya dg salesman nya, mlaku brangkang  Tenang saja, step by step Kita buka kesadaran masyarakat Nusantara

Lebih dahsyat Dan kejam mereka Para raja telah mengancam pemerintah dan negara seakan akan kemerdekaan dan tanah air Indonesia adalah pemberian dari para sultan VOC dan raja Nusantara palsu…. mereka dg lantang nya tidak tahu’ malu merobek NKRI Yg dahulu kakek nenek moyang ku bersimbah darah di kota Surabaya dihajar meriam Belanda dan VOC.

Bila panjenengan belum melihat surat surat yg telah mengancam pemerintah dan negara.

Saya hanya mereaksi bukan LSM atau para ngawur tanda landasan fakta

Mereka menunjukkan data, maka kita juga menunjukkan data ……
Mengisi jaman Shaka-dvipa yang masih kosong.

Saya dijakarta mengawal Para sultan dan raja’ orientalis ini sungguh sungguh telah keluar dari konteks manusia Indonesia, bila panjenengan saya kirimkan dokumen mereka pasti akan berubah pikiran dan perasaan yang cukup pahit dirasakan.
Akhirnya saya membuat kesimpulan bahwa mereka tidak lebih adalah rongsokan sisa perang VOC

Dengan istilah Hindia Belanda, India belakang, kasus Westerling, dan bertahannya Belanda di Papua – menunjukkan jalan jalan sempit yang dilalui untuk mengambil yang pernah mereka nikmati ……