
MALANG-Di tengah kebutuhan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) Perguruan Tinggi Agama Islam ( PTKI ), Gubernur Jawa Timur Mak Khofifah Indar Parawansa, yang dikenal memiliki reputasi kepemimpinan, selalu membuat terobosan dengan memberi beasiswa kepada dosen PTKI untuk mengembangkan kemampuan akademiknya.
Karmuji dan Ali Wafa, dalam ucapan terima kasihnya kepada Gubernur Jatim ini dangan bergetar dan rasa syukur yang tinggi. Ali Wafa mengakui bahwa Institute Agama Islam Nazhatut Thulab Sampang kini pada fase mengembangkan kemampuan akademikinya.
Program ini program strategis sesuai misi Pemprov Jatim dan program strategis nasional.
“Kami tak bisa berkata-kata, tak bisa mengucapkan terima kasih, kecuali doa kami untuk Ibu Gubernur yang memberi kesempatan kami menyelesaikan studi lewat beasiswa LPPD,” ungkapnya, sambil terbata-bata.
“Saya juga berterima kasih kepada Rektor Unisma, pembimbing dan Direktur Pascasarjana Unisma (Universitas Islam Malang),” kata Ali Wafa, dalam keterangan pers pada Senin, 28 April 2025.
Diakui pimpinan PTKIS di Jatim bahwa bagi beberapa perguruan tinggi, baik negeri dan swasta, ini sangat kontributif dalam menguatkan keunggulan PTS di Jatim.
Program strategis inovatif ini sesuai dengan harapan kalangan kiai dan ulama sesuai dengan misi peningkatan kualitas PTKI, baik negeri dan swasta. Ada beberapa pimpinan provinsi yang memiliki kebijakan seperti ini, namun kami sudah merancang lama dan sudah meluluskan
Jawa Timur adalah gudang cendikiawan dan ulama muda potensial, jadi inilah terobosannya tak hanya membangun fisik tapi SDM pengajarnya dan pengelolanya agar mencapai keunggulan kelembagaan dan pendidikan tinggi.
Lembaga yang mengkoordinasikan adalah Lembaga dan Pengembangan Pesantren dan Diniyah yang telah meluluskan 9 doktor dari 35 calon yang tahun ini akan lulus melalui ujian disertasi.
Para pimpinan perguruan tinggi Islam dan Ma’had Aly antusias menyambut program ini. Banyak diantaranya pimpinan PTKIS dan Ma’had Aly yang meminta kuota bertambah tahun depan.
Walau seleksi sangat ketat membaca kitab, membuat proposal disertasi dan juga pengalaman mengajar. Baru ditetapkan sebagai penerima beasiswa.
Pada Senin, 28 April 2025, ada dua calon doktor Pendidikan Islam Multikultural dari Pascasarjana Universitas Islam Malang (Unisma), Ali Wafa dari Pamekasan dan Karmuji, ustad asal dari Tuban yang merupakan dosen Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan. *Imam Kusnin Ahmad*