
Surabaya-menaramadinah.com-Sarasehan yang digelar DPRD dan Paguyuban Seniman Jatim.yang digelar di Cafe L Fash Jl. Manyar Kartika Barat 7 Surabaya pukul 09.30 Wib- 13.00 wib tadi sangat menarik.
Thema yang dibawakan adalah Peran Komunitas Dalam Menegakkan Toleransi dan Keberagaman langsung dijabarkan oleh Ninayanti SH, S.Sos MSi yang merupakan Wakil Ketua 1 DPW Masyarakat Adat Jatim.
Beliaunya menyampaikan pemikirannya pertama, Perda no 8 th 2018 mengatur tentang toleransi keberagaman di Jatim. Dan banyak yang mencontoh begitu damainya hidup berdampingan di Jawa Timur, minim konflik dan saling toleransi.
Kedua, Tolerasi menjadi pondasi yang sangat penting menuju terciptanya kehidupan masyarakat yang kondusif sesuai dengan nilau nilai pancasila, yang menjasi dasar keberagaman suku, budaya , ras ,agama di Indonesia hingga tercipta Unity in Diversity.
Ketiga, Komunitas sangat berperan karena dalam mencapai tujuan mulia ini didasari minat dan kecintaan akan hal yang sama walau tidak terikat legal dalam sebuah organisasi tapi dari komunitas komunitas itulah keberagaman di Indonesia dapat terjaga dengan utuh.
Keempat, Peran peran organisasi informal seperi Matra, Warisan Kasih, Paguyuban Senuman Jatim, Pondok Kasih masih sangat dibutuhkan untuk menjaga keberagaman dan meningkatkan toleransi di antara sesama anggota yang berbeda latar belakang untuk selanjutnya menjadi contoh yang baik dalam kebiduoan bermasyarakat yang heterogen.
Sedangkan Pembicara kedua Pak Wahyu mengatakan, lebih pada peran media dalam mengakses informasi untuk generasi muda agar tetap melestarikan budaya dan dasar Pancasila sebagai nilai fundamenral berbangsa dan bernegara.
Sementara keynote speaker Dr Fredy Purnomo ( anggota DPRD prop Jatim) menyatakan, perlunya aksi peran yang nyata dari Komunitas Dalam Menegakkan Toleransi dan Keberagaman. Mengingat Indonesia negara yang terdiri dari berbagai macam budaya, adat dan agama.
“Oleh karena itu, perlu penegakan toleransi sangat diperlukan ditengah tengah keberagaman,”ujarnya.
Husnu Mufid