Cucu Nabi Palsu Diangkat Untuk Dimuliakan atau Dihukum

 

Surabaya-menaramadinah.com-Haram bagi para ulama untuk mendiamkan terjadinya pengakuan nasab seseorang atau sekelompok manusia yang menisbahkan diri sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW dengan dusta, karena yang demikian itu termasuk istihqor bi haqqi al mustofa (merendahkan hak Nabi Muhammad SAW)

Imam Ibnu Hajar al-Haitami al-berkata:

ينبغي لكل احد ان يكون له غيرة في هذا النسب الشريف وضبطه حتى لا ينتسب اليه صلى الله عليه وسلم احد الا بحق (الصواعق المحرقة:2/537)

“Seyogyanya bagi setiap orang mempunyai kecemburuan terhadap nasab mulia Nabi Muhammad SAW dan mendhobitnya (memeriksanya) sehingga seseorang tidak menisbahkan diri kepada (nasab) Nabi Muhammad SAW. kecual dengan sebenarnya. (Ash-Showa’iq al Muhriqoh: 2/537)”.

Imam Malik bin Anas berkata:

من انتسب الي بيت النبي صلى الله عليه وسلم يعنى بالباطل يضرب ضربا وجيعا ويشهر ويحبس .

“Barangsiapa yang bernisbah kepada keluarga nabi, yakni dengan batil maka ia harus dipukul dengan pukulan yang pedih dan diumumkan serta dipenjara” (Ushulu wa Qowaid Fi Kasfi Mudda’i al-Syaraf: 9)

“Para ulama sudah menyampaikan, kita tinggal mengikuti saja. Enak kan,”ujar KH. Nur Ikhyak.

Husnu Mufid