
Ramadan di Tanah Suci Makkah sangat membahagiakan bagi umat Islam. Apalagi saat menggapai malam Lailatul Qodar. Seperti apakah ceritanya. Berikut ini laporan Prof. Machmud Mustain Guru Besar ITS Surabaya dari Makkah.
Allah SWT berjanji dengan kalimat yang sangat terkenal *….akan melipatkandakan pada orang yang dikehendaki* (QS: 2-261). Sungguh ini menjadi pemicu bagaimana amal kita bisa menjadi masuk kelompok yang dilipatgandakan. Termasuk kategori dilipatgandakan adalah pada situasi lailatul qodr, yakni malam seribu bulan. Apalagi pada kondisi di tanah suci dan lebih spesifik lagi di masjidil harom.
Persiapan yang pasti adalah prilaku keseharian harus diperbaiki dan diperbaiki terus. Sebab perubahan yang langgeng itu normalnya perubahan sedikit demi sedikit tidak rubah secara instant. Mulai dari niat daftar ikut travel untuk umroh kita pilih timing terbaik yakni romadlon. Mulai daftar itulah kita harus menancapkan niat untuk membuat deposit amal terbaik, yakni timing terbaik (Romadlon) dan tempat terbaik Tanah Haromain khususnya Mekkah. Lebih spesifik lagi di Masjidil harom dan masjid Nabawi.
Sepuluh hari ketiga bulan romadlon adalah waktu yang paling terduga turunnya lailatul qodar. Terlebih malam ganjil, malam 21 sudah begitu membludak sebab malam ganjil yang bertepatan malam jum’at itu terduga kuat sebagai datangnya lailatul qodar. Malam 25 saya berangkat dari hotel sekitar jam 10.30 untuk jamaah dzuhur, tidak bisa masuk plataran tetapi dapat depan toko samping menara zam-zam. Keluar sebentar mau memastikan jalan pulang ke hotel terdekat, balik untuk jamaah asar sdh tidak bisa ke plataran. Alhasil malam 25 jamaah asar maghrib isya dan traweh di jalan samping hotel daruttauhid. Terakhir yang saya terkesima adalah malam 27 yakni kemarin malam, diberitakan di masjid harom terdapat jamaah sejumlah 3.4 juta orang.
Hari jumat yakni tgl 28, alhamdulillah saya bisa menikmati ikut jumatan di lantai atap. Saya berangkat jam 9 pagi
dari hotel di misfalah berjalan 30 menit bisa sampai di lantai atap masjidil harom.
Alhamdulillah saya membayangkan di masjid ini amalan dilipatgandakan 100ribu kali. Jadi bila kita baca qulhu sekali saja itu seperti bacaan untuk fidak pada keluarga kita yang wafat yakni qulhu 100ribu kali yang di kampung saya dihitung dengang jagung.
Kota mekah di akhir romadlon ini terasa relatif panas. Dari data AI saat ini didapat; temperatur di Kota Mekah, Arab Saudi, tercatat sebesar 37°C dengan kelembaban 23% dan angin berhembus dengan kecepatan 27 km/jam.
Yang sekarang saya rasakan adalah kering dan ini memang sesuai dengan kelembaban yang rendah tersebut.
Semoga manfaat barokah slamet aamiin
🤲🤲🤲
Masjidil harom 28 Romadlon 1446 / 28 Maret 2025
m.mustain