
Kota Cirebon – menaramadinah.com
Huize Karang Anom, atau lebih dikenal dengan sebutan villa ini, dahulu terletak di Jalan Karanggetas no 64. Gedung Villa ini dibangun sekitar tahun 1880an oleh Mayor Tan Tjin Kie (1853-1919) untuk putrinya Tan Holy Nio yang tinggal disana bersama suaminya Kwee Tjong In. Keluarga ini punya 9 anak mereka memiliki bisnis konglomerasi diantaranya Pabrik Gula yg terletak di desa Pesisir (Sekarang menjadi kompleks pendidikan Santa Maria).
Mayor Tan Tjin Kie Lahir pada Tahun 1853 dan pada umur 29 tahun beliau diangkat menjadi Luitenant der Chineezen kemudian menjadi kapiten enam tahun kemudian pangkat mayor tituler diraihnya pada tahun 1913. Mayor tituler adalah pangkat tertinggi yang diberikan oleh pemerintah Belanda kepada masyarakat keturunan Tionghoa. Beliau meninggal pada tahun 1919 karena penyakit jantung dan pemakamannya dikisahkan sebagai upacara pemakaman “paling royal dan menggemparkan seluruh Jawa”.
Pada masa resesi dunia 1920-an, Pemerintah Hindia Belanda menerapkan Pajak yg sangat tinggi sebagai upaya untuk membiayai perang mereka akibat tidak bisa membayar pajak kepada Pemerintah Hindia Belanda, maka pemerintah kolonial mengambil paksa Villa Karang Anom kemudian setelah menjadi penguasaan Kolonial Belanda, villa ini dijadikan hotel dengan nama Hotel Kanton. Pada masa setelah kemerdekaan gedung ini di Nasionalisasi, dan dijadikan markas Militer dan dikenal dengan sebutan “Resimen” karena dipakai Markas Komando Resor Militer. Sayang sekali bangunan yang tercatat sebagai bagunan paling Indah di di Cirebon itu saat ini sudah tiada lagi dan bekas reruntuhannya sekarang berdiri sebua Mall Yogya Grand Centre (hsn).