Catatan : Dr. Hadi Prajoko, SH, MH Ketua PP Himpunan Penghayat Kepercayaan.
Bagi orang Jawa, makna blangkon bukan sekedar sebagai penutup kepala. Blangkon memiliki filosofi luhur yang bermanfaat bagi kehidupan.
Ada blangkon gaya Yogyakarta dan gaya Surakarta. Perbedaan ciri fisik sekaligus filosofinya :
1. Bentuk dan Makna Blangkon Yogyakarta
Blangkon gaya Yogyakarta memiliki mondolan di bagian belakang yang maknanya halus dalam berbicara dan bertingkah laku lembut serta berhati-hati dalam bertindak sebagai wujud keluhuran budi pekerti.
2. Bentuk dan Makna Blangkon Solo
Blangkon gaya Surakarta tidak memiliki tonjolan di bagian belakang. Melainkan terjalin dengan mengikatkan dua pucuk helai kain di bagian kanan dan kiri yang maknanya pertemuan jagad alit dengan jagad gedhe, manusia membutuhkan kekuatan Tuhan dalam menjalankan tugasnya untuk mengurus alam semesta.
Beberapa istilah dan maknanya yang terkandung dalam blangkon adalah :
1). Wiron/wiru : selalu ingat kepada Tuhan
2). Mondolan : tekad yang bulat/kuat
3). Cetetan : memohonan kepada Tuhan
4). Kemadha : selaras dengan alam semesta
5). Tanjungan : terlihat anggun
Makna filosofi motif yang diterapkan pada pembuatan blangkon ada delapan, yaitu :
1). Motif Modang : mengalahkan musuh dari dalam diri sendiri
2). Motif Celengkewengen : keberanian, kejujuran, polos dan apa adanya
3). Motif Kumitir : selalu berusaha keras dalam kehidupannya
4). Motif Blumbangan : ilmu sebagai sumber kehidupan
5). Motif Jumputan : memilih dan mengambil yang baik dalam kehidupan
6). Motif Taruntum : kehidupan manusia tidak lepas dari dua hal yaitu susah senang
7). Motif Wirasat : harapan supaya dikabulkan semua permohonannya
8). Motif Sido Asih : saling mengasihi
sesama manusia dan makhluk lain di alam semesta
Blangkon adalah salah satu maha karya budaya luhur Jawa yang selalu berkaitan erat dengan nilai Ketuhanan.
Jangan asal pakai jika belum paham..🙏
Jawa Jaya Nusantara Jaya..
Rahayu…🙏
Semoga Semua makhluk berbahagia
Berkah Dalem Gusti tentrem Rahayu🙏🙏🙏