Dosen FV Unesa Dampingi Rencana Pendirian SMK di Arab Saudi

Arab Saudi-menaramadinah.com-Industri pariwisata di Arab Saudi, terutama di kota-kota besar seperti Jeddah, merupakan salah satu sektor yang menjanjikan.

Pertumbuhan ekonomi Arab Saudi dipacu oleh adanya berbagai situs bersejarah dan religius, seperti Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Jeddah sendiri menjadi pusat daya tarik dengan adanya sejumlah pusat perbelanjaan mewah, seperti Red Sea Mall dan Mall of Arabia, yang menarik pengunjung lokal maupun wisatawan.

Dengan pembangunan infrastruktur yang pesat dan kebijakan pariwisata yang progresif, industri pariwisata di Arab Saudi menawarkan peluang besar bagi para pekerja, termasuk tenaga kerja Indonesia. Namun, untuk memanfaatkan peluang tersebut secara optimal, pemerintah Indonesia, melalui Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ), perlu mempersiapkan tenaga kerja dengan keterampilan dan pengetahuan yang sesuai.

Langkah strategis dalam hal ini adalah pendirian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang fokus pada bidang hospitality, terutama dalam konteks industri pariwisata.

Berdasarkan alasan itulah, sejumlah dosen dari Fakultas Vokasi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang berjudul “Kajian Kebutuhan dan Pendampingan dalam Pendirian Sekolah Menengah Kejuruan di Arab Saudi Bersama Sekolah Indonesia Jeddah”.

Kegiatan PKM Penugasan Internasional Batch 2 tahun 2024 ini diketuai oleh Dr. Warju, S.Pd., S.T., M.T. (Dosen D4 Teknologi Rekayasa Otomotif Fakultas Vokasi Unesa). “Semoga kegiatan PKM ini dapat dilaksanakan secara kontinyu setiap tahun sehingga SMK yang diharapkan segera berdiri di Arab Saudi,” ujar dosen yang juga Wakil Direktur Bidang I Sekolah Pascasarjana ini.

“Kita siap mendampingi rencana pendirian SMK di Arab Saudi sampai berdiri. Apalagi, kita ini juga sebagai tim pendamping Program SMK Pusat Keunggulan di Indonesia,”ujar Dr. Abdul Hafidz, S.Pd., M.Pd, anggota PKM yang juga sekaligus sebagai Wakil Dekan Bidang II FV Unesa.

Ditemui ditempat terpisah, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Riyard Arab Saudi Badrus Sholeh, M.A., Ph.D mengatakan rencana pendirian SMK akan ditempatkan di Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ).

“Di Sekolah Indonesia Riyard (SIR) tidak memungkinkan untuk didirikan karena jumlah siswanya sedikit. Yang paling memungkinkan nanti didirikan di Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ) yang memiliki jumlah siswa yang lumayan banyak,’ujar Atikbud KBRI Riyard yang asli Kediri tersebut.

SMK tersebut dapat memberikan pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan industri pariwisata di Arab Saudi. Dengan demikian, tenaga kerja Indonesia dapat dipersiapkan untuk menjadi lebih kompeten dan relevan di pasar kerja yang semakin kompetitif. Melalui pendidikan yang terfokus pada industri pariwisata, mereka akan memiliki keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pasar, sehingga dapat mengisi posisi-posisi penting dalam sektor ini dengan baik.

Mengacu kepada butir analisis situasi, maka kebutuhan pendampingan pengelolaan SIJ dengan konsep yang lebih modern atau up to date, khususnya dari lembaga pendidikan dasar hingga menengah, menjadi permasalahan utama mitra SIJ karena kurangnya pemahaman tentang teknologi dan metode pengajaran terkini sesuai dengan konsep Merdeka Belajar.

Kurangnya pengetahuan internal tentang pendirian SMK di bidang industri pariwisata menunjukkan bahwa mitra SIJ tidak memiliki pengalaman atau pemahaman yang memadai tentang persyaratan, kurikulum, dan proses administratif yang terkait dengan pendirian sekolah menengah kejuruan khususnya dalam konteks industri pariwisata.
Solusi yang direkomendasikan oleh tim PKM dari FV Unesa untuk menangani permasalahan mitra SIJ terdiri dari dua langkah utama yang saling melengkapi.

Langkah pertama adalah melakukan sudi kebutuhan (need assessment) pendirian SMK di SIJ. Hal ini bertujuan untuk membantu mitra SIJ dalam memahami persyaratan yang diperlukan, merancang kurikulum yang relevan, mengidentifikasi kebutuhan akan sarana dan prasarana, serta memahami proses administratif yang diperlukan dalam pendirian dan pengelolaan SMK di bidang pariwisata. Selain itu, kolaborasi yang terjalin antara FV Unesa dan SIJ, terutama dalam pendirian SMK dengan fokus pada industri pariwisata, memberikan potensi besar dalam memastikan kesuksesan program tersebut. Langkah kedua adalah meningkatkan kapasitas pengelolaan sekolah dengan pendekatan modern.

Untuk mencapai ini, tim PKM mengadakan pelatihan dan workshop berkala bagi staf pengajar dan pengelola SIJ.

Pelatihan ini akan fokus pada penggunaan teknologi dalam penyusunan karya ilmiah/artikel ilmiah, pengajaran, penerapan metode pembelajaran inovatif, dan integrasi konsep Merdeka Belajar dalam kurikulum. Dengan demikian, pengelolaan sekolah akan menjadi lebih adaptif terhadap perkembangan terkini dalam dunia pendidikan.

Dari hasil PKM Penugasan Internasional batch 2 ini disimpulkan bahwa: (1) 83,3% guru mendukung dengan rencana pendirian SMK di bidang pariwisata (hospitality) di SIJ, (2) 58,3% siswa SIJ tertarik untuk melanjutkan ke Program Keahlian Akomodasi Perhotelan (APH), 25% siswa sangat tertarik untuk melanjutkan ke Program Keahlian Tata Boga, dan 16,7% cukup tertarik untuk melanjutkan ke Program Keahlian Tata Kecantikan Kulit dan Rambut, (3) 83,3% guru-guru juga menyatakan yakin bahwa dengan pendirian SMK di SIJ akan meningkatkan kompetensi lulusan SMK sebagai calon tenaga kerja di Arab Saudi, (4) 83,4% siswa juga manyatakan puas dengan pelayanan pembelajaran di SIJ selama ini.

Menariknya, disela-sela kegiatan PKM tersebut juga dilaksanakan workshop penyusunan artikel ilmiah layak publikasi bagi guru-guru SIR yang bertempat di salah satu ruang kelas, Minggu, (29/09).

Kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar 25 guru. “Banyak guru-guru SIR yang saat ini kuliah S2 dan S3 di Unesa, makanya workshop penyusunan artikel ilmiah layak publikasi ini banyak peminatnya berdasarkan polling yang dulu pernah kami lakukan,” ujar Pj Kepala SIR, Hijrah Baihaqie, S.Hum dalam sambutannya. “Agar materi PKM sesuai dengan kebutuhan guru-guru di sini,” tambah pria yang berkacamata itu.

Materi PKM diawali dari indeksasi jurnal ilmiah, baik indexed by Scopus, Web of Science (WoS), IEEE, DOAJ, Copernicus, Asian Index, EBSCO maupun Science and Technology Index (SINTA).

Kemudian membahas template artikel ilmiah yang meliputi: teknik membuat judul artikel ilmiah, abstrak, pendahuluan, metode, hasil dan pembahasan, simpulan, ucapan terima kasih, dan daftar pustaka/referensi.

Menariknya, kegiatan tersebut dikemas secara teori dan praktik sehingga peserta PKM dapat langsung menerapkan teori-teori atau tips yang diajarkan sehingga mereka mampu membuat artikel ilmiah yang layak publikasi.

Untuk mendukung agar artikel ilmiah peserta PKM diterima di jurnal ilmiah nasional dan/atau jurnal ilmiah internasional bereputasi dengan status received/accepted, di workshop penulisan artikel ilmiah tersebut juga diajarkan teknik parafrase untuk meminimalisir tingkat kesamaan (similarity index) agar tingkat plagiat artikel ilmiah menjadi kecil (<20% atau bahkan <10%).

Di akhir kegiatan PKM, juga dilaksanakan penandatanganan naskah kerjasama dalam bentuk Implementing of Arrangement (IA) antara program studi selingkung FV Unesa dengan SIR yang disaksikan secara langsung oleh Atikbud KBRI Riyard.

Husnu Mufid