
Sampang’-menaramadinah.com-Selamat kepada Mohammad Wiam, atau yang akrab disapa Ra Wiam, atas amanah baru sebagai Ketua Lesbumi NU Sampang. Jabatan ini bukan hanya bentuk kepercayaan dari masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) tetapi juga sebagai tantangan besar di tengah perubahan dan tuntutan budaya di era modern. Ra Wiam dihadapkan pada berbagai tugas penting, mulai dari pemetaan potensi budaya hingga pengembangan pelaku seni dan budaya di Kabupaten Sampang.
Sebagai Ketua Lesbumi NU, Ra Wiam memiliki tanggung jawab besar untuk memetakan kekayaan budaya di setiap sudut Sampang. Kabupaten yang kaya dengan adat istiadat, kesenian, dan tradisi lokal ini menyimpan beragam potensi yang perlu diinventarisasi secara komprehensif. Di sinilah tantangan pertama muncul. Mengumpulkan data mengenai budaya dan para pelaku budaya dari 14 kecamatan adalah tugas yang membutuhkan waktu, tenaga, dan dukungan masyarakat setempat.
Ra Wiam juga perlu bersinergi dengan para pelaku budaya di tingkat kecamatan. Tantangan kedua ini menuntutnya membangun komunikasi yang baik dengan mereka agar aspirasi, ide, dan karya budaya masyarakat dapat tersalurkan dengan efektif. Pembentukan Lesbumi di setiap kecamatan adalah langkah awal yang strategis, namun keberhasilan dari langkah ini akan bergantung pada kemampuan Ra Wiam dalam menyatukan semangat pelaku budaya untuk melestarikan identitas lokal di tengah arus globalisasi.
Tantangan ketiga yang akan dihadapi Ra Wiam adalah mempertahankan relevansi budaya lokal di era modern. Generasi muda saat ini lebih akrab dengan budaya populer daripada budaya lokal, sehingga mengemas kebudayaan agar menarik dan relevan bagi mereka akan menjadi tugas berat namun penting. Ra Wiam harus mencari cara agar kegiatan budaya yang digelar Lesbumi bisa diterima dan diikuti oleh generasi milenial dan Z.
Dalam era digital ini, Ra Wiam memiliki peluang besar untuk mengangkat budaya Sampang melalui teknologi. Menggunakan platform digital untuk memperkenalkan dan mempromosikan seni dan tradisi lokal bisa menjadi salah satu solusi. Namun, ini juga berarti tantangan tambahan dalam hal pemahaman teknologi dan strategi komunikasi digital yang tepat.
Akhirnya, dengan segala tantangan tersebut, kita semua berharap Ra Wiam dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Lesbumi NU Sampang di bawah kepemimpinan beliau diharapkan akan menjadi jembatan yang kokoh antara masa lalu yang penuh warisan budaya dengan masa depan yang terus berkembang. Sekali lagi, selamat bertugas, Ra Wiam, semoga amanah ini membawa kemajuan yang berarti bagi budaya Sampang dan mengukir jejak yang membanggakan bagi masyarakat.
eMHa
