
Jombang-menaramadinah.com-Dalam rangka memperingati Hari Santri dan Hari Lahir Kabupaten Jombang ke 114 Pemerintah Kabupaten Jombang mengadakan Seminar Jejak Bung Karno di Jombang pada Selasa, 15 Oktober 2024 pukul 10.00-13.00 wib di Alun Alun Jombang kemarin.
Acara ini merupakan salahsatu kegiatan Jombang Fest 2024 dengan menghadirkan Narasumber Sejarawan Anhar Gonggong, Ketua Komunitas Kompas Jombang dan Gus Benhard Tokoh Titik Nol dan peneliti kelahiran Bung Karno di Ploso Jombang.
Acara Seminar Jejak Bung Karno di Jombang dihadiri guru Guru sejarah SD, SMP dan SMA se Jombang. Juga para tokoh peduli Sejarah Bung Karno di Jombang. Seperti RM. Koes Hartono Pengamou Ndalem Pojok Kediri, Nasrullah Ketua Pecinta dan Pegiat Sejarah Bung Karno Jombang serta tokoh tokoh lainnya.
Dalam acara Seminar Jejak Bung Karno di Jombang itu terlihat Antusias cukup tinggi Karena akan membuktikan bahwa Bung Karno Lahir di Ploso Jombang.
Antusias yang cukup tinggi itu terlihat dari guru guru, pengiat dan Pecinta Sejarah Bung Karno bertanya hingga acara berakhir.
Benhard Nurrohman peneliti Bung Karno di Ploso Jombang lewat Videonya menyampaikan bukti bukti kuat kalau Bung Karno Lahir di Ploso Jombang dengan melibatkan foto rumah Bung Karno, buku buku karya sejarawan Belanda, sekolah ayah tempat mengajar.
Juga menghadirkan saksi saksi sumber primer tentang pengasuh Bung Karno saat masih bayi dan Ari Ari Bung Karno serta penduduk asli Ploso Jombang.
Sedangkan wartawan Soekarnois menyampaikan, bahwa dirinya telah mendatangi situs situs Bung Karno di Surabaya, Jombang, pulau Bangka, Bitung dan Ende.
Kemudian mendatangi Guruh Sukarno menyampaikan, bahwa ada temuan dan pendapat bahwa Bung Karno Lahir di Ploso Jombang. Bukan di Surabaya.
“Darisinilah akhirnya Guruh Sukarno menyatakan dengan adanya dua makam menjadikan Status Quo,”ujarnya.da
Hal ini langsung mendapat respon dari Anhar Gonggong menyatakan, dalam.sejarah ttidak Status Quo soal tempat kelahiran Bung Karno. Jika ada pendapat baru atau hasil penelitian terbaru, maka yang lama harus dimasukkan dicatatan kaki.
“Bung Karno Lahir di Surabaya harus dimasukkan dalam catatan kaki. Karena itu sangat penting. Mengingat hasil penelitian terdahulu,”ujarnya.
Kemudian Anhar Gonggong menyampaikan tentang Hari Kemerdekaan RI. Langsung direspon oleh RM. Koes Hartono dengan menyatakan perlunya rekomendasi kepada pemerintah Indonesia.
Karena Kemerdekaan RI itu bukan 17 Agustus 1945 dan belum punya UUD serta masih atas nama bangsa Infonesia. Bukan Presiden dan Wakil Presiden.
“Terapi 18 Agustus 1945 inilah yang sebenarnya Indonesia Merdeka. Karena telah memiliki UUD 1945 dan Presiden dan Wakil Presiden,”ujarnya.
Husnu Mufid