Silang Perdebatan Sejarah Munas, Tulisan Logo KAUJE dan Tegal Boto Memanggil

 

Catatan Drs. Husnu Mufid, M PdI Pemred menaramadinah.com dan Alumni FKIP Sejarah Unej.

Ada sejumlah aktivis KAUJE tetap berpendirian bahwa MUNAS KAUJE sekarang ini merupakan yang kelima. Bukan yang ke VI. Mengingat yang pertama itu bentuknya masih perkumoukan atau paguyuban.

Karena menurut salah satu pelaku sejarah, bahwa kepengurusan KAUJE yang didirikan sejak November 1989 merupakan hasil rembugan paguyuban alumnus khususnya personel yang berada dilingkungan Universitas Jember (Unej).

Yang terdiri dari alumnus fakultas hukum, fisipol, fakultas ekonomi, fakultas sastra, fkip dan fakultas pertanian, antara lain Kabul Santoso, Subroto Wijahno, Ari Sudjatno, Toerki, Umaidi Radi, Liakip, Texas, Asri Harahap, Rudi Wibowo, Kamal.

Dari sejarah KAUJE itu bisa diambil pelajaran hidup bagi kita semua adalah dalam prinsipnya…..sejarah yang baik dan benar wajib diikuti dan dilestarikan.

Kemudian ada yang menilai logo Munas yang tertulis Munas Kauje VI 2024. Ini bikinan panitia. Tapi  yang benar adalah Munas  VI Kauje.

Dalam perkembangannya sekarang ini ada kegiatan seminar UMKM dan kegiatan lainnya mengatasnamakan Tegal Boto Memanggil. Hal ini banyak yang bertanya. Apa beda Tegal Boto Memanggil dengan KAUJE. Karena ada  sejumlah alumni yang menilai Tegal Boto Memanggil itu exklusif.

Bahkan kegiatannya harus bersekala Nasional dan kegiatannya bila perlu di Jakarta. Bukan di Jember. Mengingat Unej sudah kuat di Jatim.

Lepas dari silang pendapat perdebatan itu. Semoga MUNAS di UNEJ nantinya berjalan lancar. Menghasilkan Ketua Umum. KAUJE yang mampu menghibahkan waktunya untuk KAUJE dan punya visi misi nasional dan internasional.