Peringatan Hari Santri Nasional di MI At Ta’awun untuk Menumbuhkan Semangat Belajar Siswa.

Kediri-menaramadinah.com-Mahasiswa PPIAT (Praktikum Penelitiat Ilmu Al- Qur’an dan Tafsir) 2023 IAIN Kediri mengadakan  Upacara pengibaran bendera merah putih ditandai dalam peringatan Hari Santri Nasional 2023 di MI At Ta’awun.

Upacara dipimpin oleh Kepala Madrasah Ibtidaiyah Bapak Ahmad Sihabuddin Mubarok, dihalaman MI At Ta’awun Tugurejo, Ngasem, Kediri. Pada hari senin tanggal 23 Oktober 2023.

Upacara ini diikuti oleh seluruh siswa – siswi dan dewan guru MI At Ta’awun. Untuk menumbuhkan semangat belajar, mampu mengingat, meneladani serta melanjutkan peran para ulama dan santri dalam mempertahankan NKRI, siswa dilibatkan menjadi petugas upacara dengan didampingi mahasiswa PPIAT IAIN Kediri.

Dalam persiapan pelaksanaan upacara peringatan Hari Santri Nasional mahasiswa membantu melatih petugas upacara. Mulai dari pembaca Tata Upacara, pembaca Undang – Undang Dasar, pengibar bendera merah putih, hingga tim paduan suara.

Persembahan aksi silat pagar nusa menjadi hal yang paling menarik dalam pelaksanaan upacara Hari Santri Nasional tahun ini di MI At Ta’awun.

Aksi silat ini merupakan hasil dari belajar siswa dalam mengikuti extra kurikuler Silat Pagar Nusa di madrasah ini. Pagar Nusa merupakan ciri khas santri yang didalamnya terdapat pengembangan seni, budaya, tradisi, olahraga pencak silat, pengobatan alternatif, dan pengabdian Masyarakat.

Kepala sekolah Bapak Ahmad Sihabuddin dalam pidatonya menyebutkan bahwa pelaksanaan upacara Hari Santri 2023 atas dasar Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 yang telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri.

“Penetapan tanggal 22 Oktober merujuk pada tercetusnya “Resolusi Jihad” yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Resolusi Jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik tanggal 10 Nopember 1945 yang kita peringati sebagai Hari Pahlawan,”

Secara nasional Upacara peringatan Hari Santri mengangkat tema “Jihad Santri Jayakan Negeri”. Upaya mengingat kembali perjuangan santri yang berperan besar dalam memperjuangkan kemerdekaan RI.

Lebih lanjut Bapak Ahmad Sihabudin menyatakan “Di mana para santri adalah para pejuang dalam melawan kebodohan dan ketertinggalan. Santri juga turut berjuang dan mengambil peran di era transformasi digital, mengisi ruang-ruang digital untuk memperkuat literasi keagamaan yang moderat berdasarkan prinsip Islam rahmatan lil alamin,”.

Sunanto