mewaspadai dalang anakan dengan wayang kertasnya”

Catatan Gus Kampung : Miskan Turino.

Fenomena Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menjadi trade merk kumpulan anak muda (politisi muda) penuh talenta, kini semakin menguatkan imagenya setelah berhasil menggaet Kaesang sebagai Ketua Umumnya.

PSI telah nyata sebagai partai kumpulan anak muda yang visioner, hal tersebut dibuktikan oleh kelahirannya yang diinisiasi oleh perempuan muda bernama Greace Nathaly.

PSI ini meski bukan partai berbasis agama, namun metodologi berpolitiknya menggunakan konsep Islam yaitu, “Kuuanfusakum wa ahlikumnaro” terbukti Ketua Umumnya (Kaesang) telah membuktikan bahwa ia sudah selesai dengan dirinya sendiri.

Bedanya dengan partai berbasis agama (PKB, PKS dan yang lain), mereka menggunakan metodologi dagang, hal itu bisa dilihat bahwa Ketumnya rata rata belum selesai dengan dirinya sendiri, sehingga praktek berpolitiknya selalu berorientasi pada keuntungan pribadi maupun kelompok.

Realitas tersebut hari ini telah dipertontonkan oleh dua anak muda (Anies dan Imin) sebagai wayang kertas yang sedang dipasang sebagai pasangan bacapres dan bacawapres oleh SP (dalang anakan) asing.

Imin jelas sekali sebagai Ketum PKB dia belum selesai dengan dirinya sendiri sehingga cara berpolitiknya menggunakan metodologi dagang (modal kecil meraup untung besar) begitupun Anies.

Oleh karena itu rakyat sudah harus bisa memilah siapa politikus dan calon pemimpin yang sudah selesai dengan dirinya sendiri dan yang belum, artinya siapapun para politisi dan atau calon pemimpin yang berpegang pada konsep “kuanfusakum wa ahlikumnaro” dan yang menggunakan konsep “dagang sapi” harus benar benar dicermati agar Indonesia selamat dan terhindar dari pemimpin yang ingin menggadaikan Indonesia pada pihak asing sebagaimana yang telah terjadi pada kepemimpinan orde baru (Soeharto) yang akhirnya masuk pada jurang kebangkrutan bagi negeri tercinta kita Indonesia. Sekali lagi Indonesia jangan tergadaikan untuk yang kedua kalinya.

Semoga rakyat semakin cerdas dan selektif memilih pemimpin, agar 2045 Indonesia benar benar bisa menjadi Indonesia Raya.

Semoga Allah tidak marah…

Salam,
Miskan Turino.