Islam Milenaris Dalam Prespektif Ahmad Nur Fuad

Catatan Mirza Fauziah dkk, Yahya Aziz & Saefullah Azhari ; Mahasiswi PAI & Dosen FTK Uinsa

Inilah catatan riset penelitian buku kelompok kami :
1. Mirza Fauziyah (06010121019)
2. Rahma Zabrina (06020121067)
3. Alfiana Syifa (06040121086)
4. Dian Rachmawati (06010121012)
5. Marsanda Shinta Maharani (06020121053)
Ke 5 mahasiswi ini dibimbing langsung oleh Yahya Aziz & Saefullah Azhari Dosen FTK Uinsa dalam riset penelitian buku kuliah “Materi Public Speaking” dengan judul Islam Milenaris.

Judul ini intisari dari buku : Islam Milenaris (Asal Usul, Dokrin dan Pemberontakan Gerakan Babisme 1844-1853)
Penulis : Ahmad Nur Fuad, Dosen UINSA, Alumni Gontor 1983.
Penerbit : Lembaga pengkajian Agama dan Masyarakat (LPAM)
Tahun Terbit : 2002 Kota Surabaya
Jumlah Halaman : 159 halaman
Buku yang berjudul Islam Milenaris (Asal Usul, Dokrin dan Pemberontakan Gerakan Babisme 1844-1853) merupakan sebuah studi tentang gerakan Babisme dengan tekanan khusus pada transformasinya dari gerakan perlawanan keagamaan menjadi gerakan pemberontakan politik. Pada mulanya gerakan ini dianggap menyimpang secara keagamaan dari mainstream tradisi Si’ah. Namun setelah pendirinya yang bernama Sayyid ‘Ali Muhammad mengumumkan dirinya sebagai Imam Mahdi dan menyatakan tidak berlakunya Islam (al-Qur’an) sekaligus datangnya agama baru. Sehingga gerakan Babisme mulai menunjukkan tendensi radikal, dan akhirnya mengancam kemapanan otoritas agama dan politik.

Buku ini terdapat 3 bab di dalamnya, yakni:
BAB 1 : Asal-Usul Gerakan Babisme
BAB 2 : Doktrin-doktrin penting Gerakan Babisme
BAB 3 : Pemberontakan Gerakan Babisme 1844-1853

BAB 1: Asal-Usul Gerakan Babisme
Buku ini menceritakan sebuah studi tentang gerakan Babisme dengan memberikan tekanan khusus pada perubahan orientasi dari gerakan yang semula hanya berbeda dalam pandangab atau dokrin keagamaan menjadi gerakan yang melancarkan perlawanan politik menentang pemerintah
BAB 2: Doktrin-doktrin penting Gerakan Babisme
Ada empat tema penting dari dokrin Babisme, Pertama, pernyataan tidak berlakunya hukum al-Qur’an tentang shalat, puasa, perkawinan, perceraian, waris, dan sebagainya; dan bahwa Muhammad merupakan nabi terakhir hanya dalam lingkarannya, yang sudah ditutup dengan diumumkannya misi Bab pada 1260/1844.

Kedua, penafsiran simbolik dan spiritual terhadap istilah-istilah eskatologis dalam al-Qur’an, seperti surga, neraka, kema- tian, kebangkitan, pembalasan, dan sebagainya. Ketiga, pem- bentukan institusi baru, seperti arah kiblat baru (ke arah rumah Bab, menggantikan Ka’bah). Keempat, ramalan Bab mengenai nabi baru di masa mendatang.” Dari aspek-aspek tersebut, masalah-masalah eskatologis merupakan bagian yang paling sulit dipahami, selain doktrin Babisme secara umum.

Ini disebabkan Bab menafsirkan doktrin-doktrin tersebut secara alegoris dan spiritual.

BAB 3: Pemberontakan Gerakan Babisme 1844-1853
Selama periode antara 1848 dan 1853, setidak-tidaknya terdapat empat pemberontakan yang melibatkan kaum babisme, yaitu pemberontakan di tempat suci saik, tabarsi ditengah hutan Mazandaran (Oktober 1848-Mei 1849) yang pada waktu itu pemimpin Babisme dipimpin oleh Mulla Husain dan Quddus. Pada Mei-Juni 1850 dan Oktober-Desember 1953 terjadi pemberontakan di Nayriz yang saat itu pemimpin Babisme ialah Yahya Vahid Darabi yang memiliki gelar Wahid. Dan pemberontakan di Zanjan (Mei 1850-Januari 1851) dipimpin oleh Mulla Muhammad ‘Ali Zanjani.
Kelebihan Buku:

Buku ini mengkaji secara ringkas kronologi (diakronis) peristiwa dan beberapa aspek yang relevan (sinkronis) dengan maksud kajian, yaitu untuk menunjukkan adanya motif keagamaan dan tema mesianisme dalam pemberontakan-pemberontakan tersebut. Selain itu, dalam buku ini terdapat footnote yang mencantumkan sumber-sumber secara rinci, juga terdapat Peta yang menjelaskan wilayah pemberontakan gerakan Babisme.
Kekurangan Buku:

Selain memiliki kelebihan di atas, buku ini memiliki beberapa kekurangan. Dalam buku ini bahasa yang digunakan terlalu tinggi sehingga terlalu sulit untuk memahami isi buku bagi pembaca awam. Selanjutnya juga terdapat banyak bahasa asing yang tidak dijelaskan maknanya. Dan yang terakhir terdapat banyak simbol pada kata dalam penulisan karena buku ini merupakan cetakan tahun 2002 yang mana belum memiliki cetakan terbaru.
Barakallah….