Pendidikan Islam Dalam Prespektif Ibnu Khaldun

Catatan Hanun ‘Aqilatuzzakiah dkk & Yahya Aziz, Saefullah Azhari : Mahasiswi PAI & Dosen FTK Uinsa

Surabaya, Menara Madinah Com.

Inilah catatan kelompok 3 :
1. Hanun ‘Aqilatuzzakiyyah (06020121044)
2. Intan Nuraini (06040121107)
3. Nisfa Lailatul ‘Izza (06040121118)
4. Nur Maulidah Umi Faizah (06040121122)
5. Putri Durrotul Fadhila (06020121066)
6. Zahra Nur Azizah (06040121132)
Ke 6 mahasiswi ini dibimbing langsung oleh Yahya Aziz & Saefullah Azhari dalam riset penelitian resensi buku, sebagai tugas materi kuliah MATERI PUBLIC SPEAKING untuk bahan latihan berpidato di depan masyarakat.

– Judul Buku : Pandangan Ibnu Khaldun Tentang Ilmu dan Pendidikan
– Penulis : Prof Fathiyyah Hasan Sulaiman
– Penerbit : CV. DIPONEGORO
-Tahun : 1987
– Kota : Bandung
– Jumlah Halaman : 83 Halaman

Buku yang berjudul Pandangan Ibnu Khaldun Tentang Ilmu dan Pendidikan membahas mengenai ilmu dan pendidikan pengajaran perspektif Ibnu Khaldun. Pandangannya mengenai pendidikan dan pengajaran sangat jelas dan didasarkan atas filsafatnya yang realistis. Beliau sangat menaruh perhatian terhadap pengkajian masyarakat beserta perkembangannya dari awal dengan maksud mencapai kemajuan. Ibnu Khaldun memandang bahwa “ilmu dan pendidikan” merupakan salah satu gejala sosial yang menjadi ciri khas masyarakat maju.

Buku ini terdiri dari empat bab yakni :
– Bab 1 : Mengenal Ibnu Khaldun
– Bab 2 : Filsafat Sosiologi Ibnu Khaldun dan Pandangannya Tentang Ilmu dan Pendidikan
– Bab 3 : Pola Pendidikan Menurut Ibnu Khaldun (Klasifikasi Ilmu)
– Bab 4 : Belajar Dan Metode Mengajar

Bab 1 : Mengenal Ibnu Khaldun.

Bab ini membahas mengenai perjalanan hidup Ibnu Khaldun yang sangat panjang dan penuh dengan berbagai peristiwa, perlawatan dan perubahan. Beliau telah bergelut dengan sejumlah besar tugas dan jabatan politis, ilmiah dan peradilan. Sebagai politikus Ibnu Khaldun tampak bersifat oportunis, dia selalu mencari-cari kesempatan dan mengatur strategi untuk mencapai kedudukan yang diinginkannya. Meskipun Ibnu Khaldun banyak mengandalkan ingatannya yang kuat dan pengetahuannya yang luas, namun dia merasa perlu untuk kembali kepada kitab-kitab dan referensi-referensi yang sangat penting guna membantu penulisan buku-buku sejarah ini.

Bab 2 : Filsafat Sosiologi Ibnu Khaldun dan Pandangannya Tentang Ilmu dan Pendidikan.

Penjelasan mengenai filsafat sosiologi Ibnu Khaldun berpendapat bahwa ilmu dan pendidikan tidak lain merupakan salah satu gejala sosial yang menjadi ciri khas jenis insani. Disebabkan manusia yang sifat-sifat vitalnya sama dengan hewan. Berbeda dalam pikiran yang membantunya untuk kehidupan.

Bab 3 : Pola Pendidikan Menurut Ibnu Khaldun (Klasifikasi Ilmu)

Pada bab ini menjelaskan mengenai pandangan Ibnu Khaldun tentang banyaknya kemajuan, serta keberagaman ilmu dan industri, di dalam suatu masyarakat. Ibnu Khaldun telah mengklasifikasikan ilmu berdasarkan materi yang dibahas di dalamnya, dan mengukur kegunaannya bagi yang mempelajarinya. Ilmu yang pertama ialah ilmu yang bersifat naqliyyah (textual) yaitu ilmu yang dikutip manusia dari yang merumuskan atau menetapkan landasannya dan diwariskan secara turun-temurun dan yang kedua ialah ilmu-ilmu ‘aqliyyah (rasional) yaitu buah dari aktivitas pikiran manusia dan perenungannya. Salah satu prinsip terpenting yang diisyaratkan oleh Ibnu Khaldun di dalam meletakkan kurikulum ialah bahwa dia menekankan pentingnya memperhatikan pengajaran dasar-dasar bahasa Arab dan menjadikannya asas bagi seluruh studi.

Bab 4 : Belajar dan Metode Mengajar

Pada bab 4 ini membahas tentang pandangan Ibnu Khaldun mengenai cara-cara belajar individu, dan metode yang dinasehatkannya agar diterapkan didalam mengajar anak-anak, sehingga mereka mencapai faidah yang diharapkan setelah mengikuti kurikulum, dan juga metode mengajar ini harus berjalan sesuai dengan kebertahapan kerja akal manusia. Ibnu Khaldun juga menerangkan bahwa salah satu tabiat akal manusia adalah belajar sesuai dengan kaidah logika yang teratur, yaitu bertahap dari yang sederhana kepada yang kompleks didalam menyingkap dan memahami hakikat.
Selain itu, Ibnu Khaldun juga mengungkapkan ada tiga langkah metode mengajar :
Pertama, hendaknya kepada murid diajarkan pengetahuan yang bersifat umum dan sederhana, khusus berkenaan dengan pokok bahasan yang tengah dipelajari.
Kedua, guru kembali menyajikan pengetahuan tersebut kepada murid dalam taraf yang lebih tinggi dengan memetik intisari pelajaran, keterangan dan penjelasan yang lebih spesifik.
Ketiga, guru mengajarkan pokok bahasan tersebut secara lebih terinci dalam konteks yang menyeluruh, sambil memperdalam aspek-aspeknya dan menajamkan pembahasannya.

Kelebihan Buku :

Dalam buku ini dijelaskan mengenai pandangan serta kematangan pemikiran Ibnu Khaldun mengenai problem dan berbagai aspek yang berkaitan dengan pendidikan secara garis besar. Dalam penyajiannya disebutkan dengan singkat dan jelas serta menggunakan bahasa yang mudah dipahami, sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami berbagai aspek terkait pendidikan menurut Ibnu Khaldun.

Kekurangan Buku :

Selain memiliki kelebihan, buku ini tentu saja juga memiliki kekurangan. Kekurangan dalam buku ini terletak pada bagian awal, yaitu cover buku. Bagian cover terlihat kurang menarik sehingga akan membuat pembaca enggan membacanya. Selain itu terdapat beberapa kata yang sulit dimengerti sehingga kurang memberikan pemahaman bagi pembaca khususnya bagi pemula sehingga pesan yang ingin diutarakan oleh pengarang tidak tersampaikan pada pembaca.
Barakallah