MAGANG MSIB DI DESA PUCANGOMBO SEBAGAI PENDAMPING FASILITATOR PEMBERDAYAAN PROGRAM BSPS UNTUK MEWUJUDKAN RUMAH LAYAK HUNI

Pacitan – menaramadinah.com Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dalam program Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB) menyediakan ruang untuk mahasiswa agar memperoleh pengalaman di dunia kerja dan dapat menciptakan tenaga kerja yang profesional.

Untuk memasuki dunia kerja mahasiswa tentu tidak cukup bilamana hanya belajar di dalam kelas, perpustakaan ataupun laporatorium namun juga harus terjun langsung berlatih dalam dunia kerja. Dalam program magang MSIB ini mahasiswa yang akan memasuki dunia kerja dibekali program pengembangan soft skill. Program MSIB ini tidak hanya bekerjasama dengan industri tetapi juga bekerja sama dengan lembaga-lembaga salah satunya adalah Ditjen Perumahan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Rumah adalah kebutuhan dasar manusia yang perwujudannya bervariasi menurut siapa penghuni dan pemiliknya. Selain memberikan rasa aman dan nyaman kepada penghuninya, rumah juga memiliki peran sosial budaya sebagai pusat pendidikan keluarga, persemaian budaya dan kehidupan sebagai manifestasi jati diri generasi muda. Rumah layak huni adalah rumah yang komponen struktur dan non strukturnya memenuhi kaidah konstruksi, menggunakan bahan bangunan ber SNI, sanitasi tersedia di setiap rumah, air minum tidak berwarna dan tidak berbau, memiliki pencahayaan 10% serta penghawaan 5% dari luas lantai. Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) merupakan program Ditjen Perumahan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai bentuk dukungan dana pemerintah dalam mewujudkan rumah layak huni bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) berasaskan kegotong royongan. Kegiatan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dilaksanakan berdasarkan prinsip salah satunya adalah Pendamping Fasilitator Pemberdayaan.

Kegiatan magang sebagai Pendamping Fasilitator Pemberdayaan ini dilaksanakan pada lokasi BSPS dalam mendukung Penanganan Kemiskinan Ekstrem (PKE). Lokasi kegiatan ini berada di Desa Pucangombo. Desa Pucangombo merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan yang memperoleh Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sebanyak 39 penerima bantuan dan 19 salah satunya adalah penerima bantuan Penanganan Kemiskinan Ekstrem (PKE) pada tahun 2023. Bantuan dana dari program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya ini yaitu sebesar Rp. 20.000.000 yang terdiri dari Rp. 17.500.000 untuk bahan material dan uang tunai Rp. 2.500.000 untuk membantu membayar upah tukang.

Lingkup magang mahasiswa sebagai Pandaming Fasilitator Pemberdayaan kegiatan BSPS berfokus pada pendampingan masyarakat. Fasilitator adalah seseorang yang mendampingi sekelompok orang atau individu untuk memudahkan memahami tujuannya dan membantu tujuan itu bisa tercapai. Pendampingan masyarakat ini seperti interaksi yang dilakukan antara pendamping dengan anggota kelompok atau masyarakat hingga terjadi proses perubahan kreatif yang diprakarsai oleh anggota kelompok atau masyarakat. Bentuk kegiatannya seperti penyuluhan, pembimbingan dan bantuan teknis.

Tujuan pendampingan masyarakat dalam kegiatan BSPS yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya rumah layak huni sehingga bantuan yang akan diberikan dapat termanfaatkan dengan baik, menjadi stimulan bagi penambah swadaya dan rumah terpelihara dengan baik. Prinsip dari pendampingan antara lain belajar dari masyarakat, pendampingan oleh fasilitator, belajar bersama, mendahulukan kepentingam nmasyarakat setempat, membangitkan kepercayaan diri serta berorientasi pada proses. Dengan adanya program Bantuan Stimulan Perumahan swadaya ini masyarakat Desa Pucangombo yang mempuntyai latar belakang Masyaakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan Penanganan Kemiskinan Ekstrem (PKE) memperoleh batuan untuk mewujudkan rumah layak huni.

Ditulis oleh : Erni Dwi Astuti