
Kediri-Menaramadinah.com Minggu Kliwon, 25 Desember 2022 Paguyupan Puspa Swara Merayakan Natal 2022 di rumah Ibu Ketua nya. Sebuah rumah besar, dan asri, penuh pepohonan berbagai buah-buahan di halaman depan dan belakang, ada ruang terbuka yang sangat indah di lengkapi kolam renang keluarga cukup bagus. Rumah tersebut berada di belakang Polsek Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto.
Esti Sulasmi, yang akrab di panggil Mama Efratta, adalah seorang ibu yang ramah, supel dan penuh canda ria, menyambut para tamu yang merupakan anggota Paguyupan Puspa Swara, dengan berbagai hidangan yang lezat-lezat, dan camilan khas pedesaan kacang godok serta pisang godok, “Makan-makan dulu, pilih tempat sesuka hati” ajak nya dengan ramah. Dia juga menjelaskan bahwa inilah uniknya perayaan Natal tahun ini, makan-makan dulu baru acara. Tausiyah hikmah Natal disampaikan oleh dr. Sulantari, dari Jala Puspa RSPAL Dr. Ramelan Surabaya.
Oma Rita, begitu sapaan sehari-hari nya di Jala Puspa, menjelaskan bahwa makna Natal adalah ‘kedamaian’ . “Sudahkah diri kita damai?” Kepada para hadirin yang berjumlah lebih dari 40 orang. “Kitalah yang membuat damai di dunia” lanjut Oma Rita. Anak-anak yang hebat di didik oleh orang tua yang hebat juga, sehingga mereka bisa berprestasi. “Ajari dan didik mereka dengan disiplin” pinta nya kepada para orang tua, yang penuh semangat untuk memperjuangkan ‘anak-anak istimewa yang mengalami gangguan dengar’ sehingga bisa mendengar dan berbicara dengan baik. Mereka bisa mendengan dan berbicara itu sudah sejah dini sudah di deteksi ‘pendengaran nya’ artinya bayi begitu lahir sudah mendengar, jika ternyata ditemukan tidak mendengan maka sebelum umur satu(1) tahun maksimal dua(2) tahun masih bisa ditolong. Jika sejak dini sudah ditangani, mereka bisa mendeng dan berbicara. Diantara anak-anak tersebut ada yang juga berprestasi luar biasa.
“Kita ini sebagai alat, apa saja dalam kehidupan ini” tambah nya. Hal ini mengingatkan sebuah lagu pujian ‘Betapa Hatiku’ yang lengkap nya adalah sebagai berikut;
Betapa Hatiku
Betapa hatiku berterima kasih, Tuhan Kau mengasihiku
Kau memilikiku
Hanya ini Tuhan, persembahanku
Segenap hidupku, jiwa, dan ragaku Sebab tak ku miliki harta kekayaan Yang cukup berarti ‘tuk kupersembahkan
Hanya ini Tuhan, permohonanku
Terimalah Tuhan persembahanku Pakailah hidupku sebagai alat-Mu Seumur hidupku
Betapa hatiku berterima kasih, Tuhan
Kau mengasihiku Kau memilikiku
Hanya ini Tuhan, persembahanku
Segenap hidupku, jiwa, dan ragaku Sebab tak ku miliki harta kekayaan Yang cukup berarti ‘tuk kupersembahkan
[25/12 23.12] Nur Habib: Hanya ini Tuhan, permohonanku
Terimalah Tuhan persembahanku
Pakailah hidupku sebagai alat-Mu Seumur hidupku
Hanya ini Tuhan, persembahanku
Segenap hidupku, jiwa, dan ragaku Sebab tak ku miliki harta kekayaan Yang cukup berarti ‘tuk kupersembahkan
Hanya ini Tuhan, permohonanku
Terimalah Tuhan persembahanku Pakailah hidupku sebagai alat-Mu Seumur hidupku
Hari ini, perayaan Natal istimewa dan mengesankan, sejak pagi cuaca mendung serta hujan gerimis hingga siang, alhamdulillah sampai acara selesai sekitar jam 15.00 suasana redup. Istimewa nya acara yang penuh kekeluargaan ini juga di hadiri Shafa, pasca anak gangguan dengar yang hebat, dan sedang mengajukan untuk melanjutkan profesi dokter, yang merupakan cita-citanya sejak masa kecil serta sudah kuliah S2. Selain itu Nur Habib, Maestro Lukisan Cekakik juga diundang untuk menulis buku ‘Songsong Masa Depan Cerah’ menguak tentang perjuangan orang tua dan anak istimewa Gangguan Dengar untuk bisa mendengar dengan telinga nya sehingga bisa berbicara dan juga tentang perkembangan Jala Puspa.
[25/12 23.13] Nur Habib: Dengan senang hati Nur Habib, berusaha menulis buku tersebut, sebagai salah satu media informasi, motivasi dan rekomendasi bagi semua pihak yang terkait untuk bersama-sama membantu anak-anak istimewa Gangguan Dengar agar bisa berprestasi dan berkontribusi kepada kehidupan ini umum nya serta untuk dirinya sendiri, keluarga, masyarakat bangsa dan negara Indonesia tercinta juga sangat mungkin untuk berkontribusi buat ‘Peradaban Baru Dunia’ yaitu perdamaian, persaudaraan, tapa memandang perbedaan suku, ras, agama dan kepercayaan, sebab pada dasar ‘manusia adalah sama sebagai mahkluk Tuhan di muka bumi ini.
Indonesia akan menjadi motor penggerak perubahan itu, dan anak istimewa itu kemarin sudah ikut berperan dalam kegiatan-kegiatan nasional yang menuju hal itu, salah satu nya adalah putri Ibu Ketua Paguyuban Puspa Swara.
Ayo anak-anak istimewa Gangguan Dengan, jangan minder, jangan kecil hati, terus semangat, terus berusa, terus belajar, semoga ‘Masa Depan Cerah’ berada dalam genggaman mu.You are going to be the best one.
Nur Habib, mengabarkan
