BERTAJUK LANDSCAPE KELOMPOK SATUSAMA PAMERKAN LUKISAN DI ELYEZER STUDIO

Banyuwangi-menaramadinah.com, Kelompok Satu Sama menyuguhkan karya-karya 9 (sembilan) pelukis. Pameran lukisan bertajuk Landscape berlangsung di Elyezer Studio. Pameran seni rupa kali ini digelar di Dusun Senepo Lor, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi.

Pameran ini dibuka oleh Jaenuri , Kepala Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung ( 28/12 ) digelar selama sepekan. Pameran kali ini merupakan pameran ke-8 yang digelar Kelompok Satu Sama.Tema Landscape
karena Kelompok Satu Sama memaknainya sebagai bentuk ketakjuban atas ciptaan dan berkah dan keagungan sang pencipta.

Selama beberapa tahun ini Kelompok Satu Sama konsisten melakukan pameran karya-karya seniman yang tergabung dalam kelompok ini. Pameran dilakukan secara bergiliran di studi masing-masing seniman. Ada juga yang dilaksanakan di tengah perkampungan bahkan di kandang ternak.
Pameran lukisan yang digelar Komunitas Perupa Satusama di Elyezer Studio, Dusun Senepo Lor, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, mendapat perhatian luar biasa dari masyarakat.

Para pengunjung mulai pelajar, mahasiswa, dan warga terlihat berdatangan untuk melihat lukisan yang dipamerkan oleh para pelukis itu.

Seniman yang tergabung dalam Kelompok Satu Sama ini yakni N Kojin sebagai Ketua Kelompok Satu Sama. Berikutnya ada Ben Hendro, Sarwo Prasojo, Ilyasin, Susilowati, Fafan Ariyadi, Troy Herman, dan Lilok Winardi. Para seniman ini sudah sering melaksanakan pameran di sejumlah kota besar.

Seniman secara naluriah memiliki mekanisme dialogis terhadap segala sesuatu yang terdeteksi oleh sensor inderawinya. Pengamatan demi pengamatan iderawi itu kemudian terlembaga secara intelektual sebagai pengalaman.

Adapun dunia seni adalah mewadahi penuangan jejak-jejak pengalaman pada jalur artistik dan kreatifitas, dengan tujuan yang pararel yaitu kesadaran dan pencerahan sebagaimana dalam dunia ilmu pengetahuan.

Ke 9 ( sembilan ) pelukis tersebut yang lewat karya-karyanya ingin mengajak para pecinta seni, para apresian, pengamat seni dan juga kaum pelajar serta para rekan sesama profesi untuk membaca dan menyimak serta menikmati literasi visual yang dijelmakan dari masing-masing catatatan harian mereka.

Perihal karya edisi ke 8 kelompok satu sama dapat memiliki identifikasi : realisme ekspresionis, abstrak, impresionisme dan lainnya bernarasi realisme flora- fauna dengan isu-isu moralistik ditampilkan dengan narasi visual yang apik.
Kegelisahan yang ‘mengganggu dan memaksa’ lahirnya ide, kreativitas dan tabiat artistik yang dituangkan ke dalam setiap karyanya.

Elyezer selaku tuan rumah mengatakan , pameran lukisan yang digelar di studionya itu untuk mendekatkan seni lukis kepada masyarakat. “Terutama masyarakat di pedesaan yang memang jarang menjadi sasaran pameran lukisan,” jelasnya.
Lewat pameran lukisan ini, Elyezer berharap ada perubahan perspektif masyarakat di pedesaan soal seni lukis.

“Mereka memahami lukisan itu sesuatu yang mahal sekali, dan mereka pasti terheran-heran. Sebenarnya jika mereka paham, kolektor itu sama halnya dengan penikmat ikan koi, yang mau membeli dengan harga mahal karena memang suka dengan lukisannya,” jelasnya.

Dan karya-karya komunitas Satusama mendapatkan apreasi tinggi dari seniman dan budayawan , mahasiswa , pelajar dan mayarakat umum lainnya.

Karya-karya yang dipamerkan sangat unik dengan kekuatan fantasi yang dimiliki oleh masing-masing pelukis telah mampu melahirkan gaya yang unik dan universal.
Sementara itu, Kojin ketua kelompok Satusama menjelaskan, pameran ini juga bentuk edukasi seni rupa sekaligus jejaring Kelompok Satu Sama pada pelajar, mahasiswa dan masyarakat dunia seni pada umumnya. Edukasi ini dilakukan dalam bentuk bedah karya, workshop dengan pelajar dari tingkat TK, SD, SMP, SMA, hingga Mahasiswa. Ada juga kegiatan melukis bareng.

“Kami ingin mengenalkan seni kepada anak-anak secara dini, sekaligus mencari bakat seni yang mungkin ada pada pelajar atau mahasiswa tersebut,” ungkapnya.
Menurut pengunjung Siti Musliha, 27 warga Desa Sarongan – Kecamatan Pesanggaran mengaku ini pengalaman pertamanya berkunjung ke pameran lukisan. “Tidak pernah ada pameran lukisan di desa, ini dekat rumah saya datang bersama beberapa teman,” ujarnya.

Meski ini pengalaman pertama, Siti mengaku sangat terkesan dengan pameran lukisan yang dilaksanakan di Elyezer Studio tersebut. “Saya dapat ilmu baru soal lukisan, tadi mendapat penjelasan dari salah satu pelukis soal cara memahami makna lukisan,” katanya. (Jurnalis Rishje)