Kunjungan DK4 Kabupaten Kediri di Galeri Lukisan Cekakik Indonesia Kepung

Kediri-Menaramadinah.com Senin Wage, 14 November 2022. Galeri Lukisan Cekakik Indonesia, sebagai sarana untuk: Mengemas, Menyimpan, Memamerkan dan Menjual Hasil Karya khusus Lukisan Cekakik.

 

Galeri tersebut berlokasi di Dsn. Sumber Gayam Rt. 49 Rw. 11, Ds. Kepung Kec. Kepung Kabupaten Kediri Jawa Timur, berdiri sejak tahun 2010 yang lalu.
Galeri mungil ini berada di samping rumah Pelukis Cekakik Indonesia, Nur Habib, S.Pd. M.Pd.I.

Siang ini mendapatkan kunjungan dari Pengurus DK4 Kabupaten Kediri.

Lukisan Cekakik adalah lukisan yang menggunakan bahan dari sisa orang minum kopi yang di sebut cekakik pada masyarakat Kediri dan di beberapa daerah lain dengan istilah yang berbeda misal nya di Tulung Agung Cete, Jombang, sampai pesisir utara Mojokerto, Surabaya, Gresik, Lamongan, Tuban disebut ‘letek atau getek’
Kalau di luar negeri misal nya di Amerika adalah coffee grounds.

Istilah Lukisan Cekakik sudah muncul sejak tahun 1990-an pada waktu Pameran Bersama Sanggar Seni Kamesywara Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri, oleh Nur Habib, salah anggota sanggar tersebut dari Ds. Tambakrejo, lebih dari 10 tahun dia konsisten menggunakan bahan lukisan nya dari cekakik di atas kertas itulah maka teman-teman se sanggar nya menyebut dengan ‘manakik’ artinya manic on cekakik.

Dari ‘gelar adat’ dari sanggar nya itu Nur Habib, menambahkan dua huruf di depan namanya yaitu huruf em dan ka, sehingga di tulis menjadi MK Nur Habib.

Dalam perjalanan ‘berkesenian berikut nya di tahu 2000- an tepatnya pada tahun 2006, saat dia menjadi guru seni rupa di MA MA’ARIF NU Kepung, mengajar secara khusus lukisan dengan bahan cekakik tersebut dan sejak tahun 2007 sampai 2015 secara rutin berpameran bersama para murid madrasah itu, baik di lingkup sekolahan maupun di luar sekolahan.

Hal selanjutnya yang menarikkali Museum NU di Surabaya, pada tahun 2010, pada saat Pameran di museum tersebut selama tiga bulan.

Direktur Museum NU, Dr. Muhibbin dan Kurator Museum Drs H. Choirul Anam, pada saat itu menyebut bahwa lukisan cekakik dengan istilah aliran bahan baru ‘cekakik’.
Istilah, Lukisan Cekakik sudah di sebut secara ilmiah, oleh Nur Habib dalam tesis nya yang berjudul: Studi Tentang Perkembangan Lukisan Cekakik Siswa MA Ma’arif NU Kepung pada tahun 2012.

Sampai sekarang Lukisan Cekakik yang di hasilkan oleh Nur Habib itu masih terus di ajarkan kepada orang yang ‘berguru’ kepada nya dari berbagai kalangan mulai dari anak-anak TK, Pelajar SD, SMP, SMA, Mahasiswa, Masyarakat Umum, ada juga yang sudah sarjana dan beberapa seniman.

Tamu dari Pengurus DK4 Kabupaten Kediri Juwaini, yang akrap di sapa Cak Ju. Mendapatkan berkesempatan melihat dan menikmati deretan Lukisan Cekakik di dinding galeri dan juga melihat dokumen serta buku-buku literatur yang di gunakan sebagai bahan ajar Lukisan Cekakik, tak ketinggalan tesis yg beri berbagai hal tentang Lukisan Cekakik.
“Banyak orang bisa melukis, tetapi sedikit yang bisa MENULIS apa yang mereka buat” ungkap Cak Ju, di sela-sela menikmati Lukisan Cekakik dan deretan buku-buku di rak buku di dalam ruang galeri.

“Sebenar nya masih banyak hal yang ingin saya obrolkan, namun masih tugas lain yang sudah menunggu, insyaallah dilain waktu disambung lagi” pungkas nya.

Nur Habib, dan Zohral Falah Nur, Direktur Galeri Lukisan Cekakik Indonesia, mengabarkan.