SMP Negeri 2 Rogojampi Siap Mensukseskan Program Garda Ampuh dan Bayuwangi Bebas Zero Anak Putus Sekolah

Banyuwangi,menaramadinah.com- Tim SMPN 2 Rogojampi yang dipimpin langsung oleh Kepala SMPN 2 Rogojampi Marhenyantoro, S.Pd, SH, MM terus berkoordinasi jemput bola bersinergi dengan desa untuk menuntaskan akar masalah penyebab siswa terancam putus sekolah.

 

 

Kali ini berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Desa Gladak Kecamatan Rogojampi , ditemui langsung oleh Kades Gladak A.Chaidir Sidqi didampingi oleh Iptu Joko Mulyono, Kanit Binmas Polsek Rogojampi untuk mengurai permasalahan Hendrawan siswa kelas 9 SMPN 2 Rogojampi.

Datang ke ruang Kades Gladak Hendrawan didampingi ibunya Sunaiyah dan Kepala Dusun Krajan Gladak tempatnya tinggal.
Musyawarah mengurai masalah Hendrawan (15), siswa kurang mampu yang belakangan hari tidak lagi masuk sekolah karena terkendala masalah dikeluarganya.
Menurut Kepala Sekolah SMP N 2 Rogojampi Marhenyantoro, kegiatan ini untuk bersinergi dengan pihak desa dan mendengar langsung permasalahan murid yang didampingi keluarganya yang kurang mampu.

“Agenda kita hari ini adalah turun kelapangan untuk mengecek kondisi murid kurang mampu dan nyaris putus sekolah ,” ucapnya.

Menurutnya, pihak sekolah harus responsip terhadap permasalahan kepada siswa, harus sering turun kelapangan tujuannya melihat kondisi murid nyaris drop out apalagi permasalahan ekonomi.

“Keluhan wali murid harus kita tampung dan kita musyawarahkan untuk mencari solusinya. Kita kawal program pemerintah kabupaten Banyuwangi berdasar pada Perbub Bupati Banyuwangi no 15 tahun 2018 tentang Program Bantuan Sosial Garda Ampuh, agar Banyuwangi bebas zero anak usia putus sekolah,” kata Marhen.

Kegiatan tersebut diikuti oleh H. Ilham Triadi, M. Pd Wakasek Humas, Dra. Hj.Wiwik Sri Sunasih Koordinator Bimbingan dan Konseling, Sukemi dan S.Pd Wali Kelas Hendrawan (15 ) tidak masuk sekolah kurang lebih satu setengah bulan, melihat hal itu pihak sekolah memerintahkan guru Bimbingan Konseling untuk home visit ke kediamannya.

Diketahui, Hendrawan tinggal bersama ibu dan kakak perempuannya yang sudah menikah diwilayah Dusun Krajan , Desa Gladak Kecamatan Rogojampi. Jumat (15 /10/2022).

Miris memang mendengar cerita keluarga mereka, keluarga terbilang kurang mampu. Ayah Hendrawan meninggal beberapa tahun lalu, sedang ibunya hanyalah pekerja serabutan yang saat ini bekerja sebagai bur uh pabrik air mineral untuk menghidupi keluarganya. (Jurnalis Rishje/KRT.Ilham)