I Muharrom Tahun Baru Islam dan Tahun Baru Masehi Romawi Nasroni

Catatan Drs. Husnu Mufid.M.PdI Alumni S2 IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Tahun Baru Masehi berbeda dengan Tahun Baru Islam. Karena nuansanya berbeda dalam hal merayakan.

Jika Tahun Baru Masehi berasal dari penanggalan kerajaan Rimawi yang beragama Nasroni atau Katolik dan Kristen. Dimana seluruh dunia merayakan dengan dengan suka cita. Dengan harapan akan sukses hidup bahagia di tahun baru yang akan dilalui.

Mereka yang merayakan Tahun Baru Masehi adalah lintas agama. Hampir semua orang yang berbeda agama ikut merayakan. Termasuk sebagian orang Islam di Indonesia ikut merayakan dengan suka cita.

Sedangkan Tahun Baru Hijriah atau Tahun Baru Islam dirayakan hanya oleh Umat Islam di dunia. Tapi itupun tidak semua umat Islam ikut merayakan.

Meskipun Tahun Baru Islam ini merupakan terbitnya Kalender atau penanggalan bagi Umat Islam. Karena selama ini umat manusia menganut penanggalan kerajaan Romawi yang telah menganut agama Nasrani. Sebab sebum Nabi Isa lahir menganut agama Yahudi.

Umat Islam yang merayakan 1 Muharam atau Tahun Baru Islam menganggap sebagai Tahun kemenangan bagi Umat Islam dengan ditandai terbitnya penanggalan Islam yang dimunculkan Amirilmukminin Khalifah Umar Bin Khattab.

Juga sebagai tanda hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah menuju Madinah dengan jalan kaki melewati jalur jalan alternatif yang tidak dilalui manusia. Sehingga lolos dari kejaran Suku Qurais yang mencoba membunuh Umat Muhammad.

Dengan demikian Tahun Baru Islam 1444 H sangat layak untuk diperingati. Oleh kita sebagai umat Islam. Karena sebagai awal perjuangan Umat Islam di zaman Rasulullah lepas dari penindasan Suku Qurais di Makkah.