Lahan Garapan Akan Di-tanami Tebu, Sekitar 150 Pesanggem Desa Pandantoyo Unjuk Rasa Perhutani

 

Bojonegoro-menaramadinah.com-Sekitar 150 pesanggem Desa Pandantoyo, Kecamatan Temayang, Bojonegoro, unjuk rasa di lahan garapannya, yang rencananya akan ditanami tebu oleh Perhutani.

“Para petani nenolak atas rencana Perhutani yang akan mengambil alih lahan untuk tanaman tebu,” kata Waridin, petani hutan Desa Pandantoyo.

Aksi para petani hutan ini membentangkan sepamduk berisi protes dan penolakan petani terhadap rencana proyek tebu.

Dalam spanduk itu, warga juga menuntut Kades Pandantoyo berpihak kepada warga.

Beberapa petani mngatakan, mereka menolak karena akan tergusur dari lahannya yang selama ini menjadi sumber kehidupan keluarganya.

“Kalau lahan ini jadi di jadikan kebun tebu, lalu kami makan apa,” kata Prapto, salah satu petani.

Selain itu, dampak yang bakal diterima oleh para petani juga patut dijadikan pertimbangan terhadap rencana kebun tebu ini.

“Intinya kami menolak mas rencana tebu ini. Jelas kami menjadi pengangguran kalao sampe proyek ini dilanjutkan,” ujar petani yang lain.

Sejumlah karyawan Perhutani, termasuk Administratur (Adm) perhutani KPH Bojonegoro, nampak di tengah-tengah para petani.

Menurut Irawan, ADM Pergutami KPH Bojonegoro, lahan yang akan dijadikan kebun Tebu ada dinpetak 88. “Tidak semua lahan ini akan di-tebu, jadi bapak-bapak tenang saja,” kata Irawan.

Menurut para petani, lahan yang akan dijadikan kebun tebu ini seluas 97 hektar. Dan kini lahan tersebut sudah ditebang habis pohon jatinya oleh perhutani, sebulan lalu.

Sejumlah aparat keamanan dari Polsek Temayang juga turut mngamankan jalannya unjuk rasa ini.

Bahkan, Kapolsek Temayang, AKP Jatmiko, nampak lebih dominan daripada pihak Pwrhutani, dlam menjelaskan tentang rencana proyek tebu ini kepada petani.

“Jadi rencana tebu ini yanf mngerjakan ya perhutani sendiri, bukan pihak lain. Jadi bapak-bapak gk perlu resah,” kata Kapolsek.

(₩AH)