
Oleh : Moch Agus Slamet, SE, MM Wapemred menaramadinah.com.
Sinergisitas usaha dengan pemodal besar harus jelas kesepakatannya. Hal ini di sampaikan penulis yang juga selaku wakil ketua himpunan pengusaha pribumi Indonesia, Jawa timur usai menjalankan aholat duhur berjama,ah di siang hari ini.
Laporan yang di terimanya tentang rintisan usaha dalam bentuk wisata religi harus harus berakhir dengan menyerah, oleh kehadiran pemodal besar ketika hadir di saat kondisi usaha hampir mencapai 80 persen pengerjaannya.
Sifat masyarakat yang selalu welcame dengan kehadiran pemodal besar yang ingin ikut bersama sama mengembangkan wisata tanpa ada kejelasan hak dan kewajiban dari para fihak yang mempunyai kesaman pandang yang sama dalam dunia wisata berakhir kekecewaan yang mendalam.Kondisi yang terjadi ini, jauh sebelumnya sempat di wanti wanti kepada perintis,untuk bisa duduk bersama dalam membuat kisi kisi kerjasama yang bisa di sepakati bersama.
Kekecewaan pasti terjadi belakangan,dan bila mengingat proses awal merintis yang di lalui dengan model gotong royong,meminta peran serta donatur yang ada untuk membantu penerangan lokasi wisata dan sekitarnya,akan menjadi “muspro” mana kala rintisannya berakhir di caplok oleh kekuatan besar.
Menilik dari pengalaman seperti itu, harusnya kehadiran asosiasi usaha harus betul betul di lirik dan ikut menceburkan diri dalam wadah tersebut, agar ketika ada hal hal yang tidak di inginkan, kekuatan asosiasi bisa di gerakkan sebagai benteng ketika terjadi permasalahan.Bagaimana tanggapan anda.?