ABU LAHAP PUN MEMUSUHI NABI SAW

 

oleh :Musthofa Zuhri
( Kamad MTsN 8 Jember).

Anaku bertanya, apa semua orang arab harus dipanggil habib? “ujarnya dengan nada cemberut.

Secepat kilat, ku menjawab dengan pertanyaan sekaligus sebagai jawaban.
“apakah keturunan wong jowo, mesti dipanggil gus dan kiyai?

Habib itu adalah lebel karena ia seorang yang terlahir dari rahim yang masih ada ikatan pada kanjeng Nabi saw. Dan tak semua orang arab pasti keturunan Nabi Saw.

Abu jahal itu adalah orang Arab, demikian juga dengan ABU Lahap. Ia adalah tokoh pecundang bagi dunia dan sejarah islam.

Sehingga tak semua orang arab adalah Habib. Dan janganlah terlalu mengqgungkan seseorang apakah ia berasal dari Negara tertentu lalu kau agungkan, kau puja laksana Dewa. Yang harus kau yakinkan pada dirimu, .

“siapapun ia, liatlah prilakunya, bukan wajah, asal dan keturunan siapa”ujarku pada anakku

Sungguh, jika Negara ini berdiri bukan karena keturunan, namun karena perjuangan rakyat indonesia. Sebuah persatuan, Bangsa, bahasa, dan tumpah darah Indonesia.

Kebhenekaan, dengan ragam Ras, etnik, agama, yang saling menguatkan.

Kalaupun toh Islam dinegeri ini yang paling memiliki saham yang besar dalm memperjuangkan kemerdekaan, maka kita harus berterimakasih kepada para kiai, ulama dan rakyat indonesia. Penduduk Pribumi asli. Bukan orang orang itu. Karena mereka sejatinya NUMPANG dinegeri ini. Nunut orip. Ngampung hidup… Dan itu harus kamu camkan!! Pinta ku pada anakku

Demikian. Dan anakku mengangggap sudah cukup.

Arab dan Islam itu beda. Dan arab dan habib itu tak sama. Ada habib yang benar benar habib, seperti habib syeh, habib lutfi bin yahya, dst.. Namun ada juga habib kw 2. Dan itu tak perlu kita sebutkan. Dan engkau akan lebih tahu.

Sesungguhnya, islam kita adalah islam Indonesia. Kita adalah penduduk indonesia yg beragama islam. Yang toleran. Yang menjaga perdamaian. Bukan ke onaran. Dan agama islam tak suka dengan pembuat Onar.

“Innallaha La yuhibbul mufsidin”

Jika engkau ingin menyelamatkan Negeri ini, jangan jauh jauh dari ulama. Ulama yang benar benar paham agama. Yang memberi kesejukan. Ulama ysng benar benar alim. Bukan ulama yang dholim. Ulama yg menabur kasih, bukan suka mencaci maki.

Kuyakinkan padamu untuk yang kesekian kali,

“jika ada orang yang dalam mulutnya suka membikin ke onaran, yang kutakutkan adalah syetan lebih kuat godaanya dalam mengokohkan kata kata dimulutnya”

Bukankah semakin tinggi pohon, semakin kuat pula deru angin menghantam nya? Dan kuyakin, syetan dan iblis juga menerpa dinding dinding kekokohan manusia, laksana pohon tadi.

Dan hiruk pikuk ini, kita bisa memetakan mana yang NU asli, mana yang Muhamadiyah asli, mana yang menyusup di tubuh organisasi… Dan itu sudah jelas didepan mata.

Anaku tertunduk dan tak terasa air matanya menetes dipipinya. Lalu dia berucap “astaghfirullahal adzhim… ”

Tulisan untuk anaku..