Oleh:Musthofa Zuhri
(Kamad MTsN 8 Jember).
Anakku , tiba tiba memberi pertanyaan yang aneh,
“Ayah tahu nggak, doa anti nyinyir “tanyanya .
Aku hanya diam. Lalu kutanya balik.
“Lha kakak tahu kagak?”suara ku datar datar saja
Diapun mendekat pada ku, kemudian berkata lantang
الَّلهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
”
Yaa Allah, berkatilah rezeki yang engkau berikan kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa api neraka
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْنَ اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Segala puji bagi Allah yang memberi kami makan dan minum serta menjadikan kami memeluk agama islam
Aku terkejut. Lalu sepontan ku ngomel ngomel
“Kakak, itu kan doa sebelum dan sesudah Maem toh”ujarku agak melotot.
Anakku menjawab enteng
“Ayah, obat orang nyinyir itu yah perut kenyang toh, kalau perut lapar, pasti orang akan selalu teriak teriak”ujar anakku
Coba tanya pada mama, kalau gaji ayah telat dua hari saja, mama pasti nyinyir” sergah anakku.
Aku merenung , …
“Berarti banyak orang yang dikit dikit protes, itu akibat kelaparan. Akibat perutnya keroncongan”Akibat jatah kue yang tergradasi. Atau jabatan yang tak didapat. Dengan demikian, protas protes melulu.
Mungkinkah orang orang yang suka nyinyir dan aksi aksi yang ada di Negeri ini akibat ngurusi perut. Dan jika perutnya sudah terisi , segala aksi yg berjilid jilid akan berhenti dengan sendirinya?..
Kadang mendengarkan kata kata seorang anak sebuah keharusan.Seorang ustadz pun, saya kira perlu belajar dari anak kecil…
Jadi Bagaimana ini saudara?
Wallahu a’lamu bishowab