APA BEDA HISAB DAN RUKYAT DALAM MENENTUKAN AWAL ROMADHAN – IDUL FITRI ALA CUICK DAN REAL COUNT

Oleh :Musthofa Zuhri.

Saya dapat inbox dari teman untuk membahas masalah hisap dan rukyat dalam bahasa yang bisa dicerna dg gampang.

Dan kenapa kadang kadang beda,kenapa kadang-kadang sama dalam menentukan awal ramadhan juga hari raya idul fitri??

Untuk menjawab masalah ini, saya hanya bilang, “Aku bukan pakar tentang hal begituan kang, biar lah para pakar yang punya maqam ilmu falaq, astronomi atau ilmu ilmu penghitungan kalender saja yang membahasnya”, dan saya kira sudah terlalu banyak tulisan dari pakar yang teramat pantas untuk dijadikan rujukan”ujarku.

Begini lho cak, apakah antara hisap dan rukyat gak bisa disatukan dalam rangka persatuan umat?? Dan oleh karena itu, pendapat yang sederhana yang bisa dipahami masyarakat kelas buuuuaaaawah kayak diriku amatlah penting, dan itu saya harap bisa sedikit diurai, meski tak sedahsyat para ahli?”biar umat tak bingung” desak sang penanya.

Halllah, ada ada saja, memang yang bilang umat bingung itu siapa??” Umat itu fine fine saja, umat itu sudah sangat dewasa dalam mengatasi soal perbedaan dan kita sudah terlalu sering menyaksikan hal ini terjadi. Yang bikin gaduh itu kan, orang orang yang gak punya umat kayak dikau dan aku ini. Yang sok pinter. Pada hal, kita tak punya pengikut. Kelompok kecil. Kelompok GUREM. Lihat saja, tiap ada perbedaan puasa, hari raya, masyarakat gak ada masalah. Gak gontok gontokan. Yang gontok gontokan itu yang gak puasa, tapi ketika hari raya, baju nya nuecis poll,” jawabku sambil nonton bola di telivisi.

Temen yang inbox terus memacu dan sedikit memicu..

“Caaaakkk…hisap itu opo, rukyat itu opo kok, please dech !!,jangan jangan jnengan gak bisa jawab!! Ujar sang penanya dengan menohok arah emosionalku.

Kaaaang….!! Karena sampean membuat aku jengkel, membuat acara yang ku tonton menjadi hambar, baiklah, ijinkan aku urun rembuk tentang yang penjenjangan panjenngan tanyakan, meski tak pantas rasanya, aku menulis tentang itu.

Begini “Tuhan itu telah memberi contoh secara kasat mata. Musim pilkada, pilpres menjadi bukti kongkrit.

Ada dua istilah yang lagi trend cuick count dan real count.

Dan menurutku (maaf lho, ini menurutku boleh beda lho) Hisap adalah cuick count, sedangkan rukyat itu real count”ujarku sekenanya.

Maksudnya?”pendek kawan yang inbox menulis kata kata nya.

Begini ” Quick count adalah hitung cepat dalam menganalisa beberapa pergerakan data yang ada. Berdasarkan xample yang telah diuji kevalidannya. Dan itu butuh keahlian husus. Hasil cuick count, membutuhkan kepastian dari sebuah ilmu lain sebagai croscek, yakni Real count

Real count memastikan keberadaan data yang ada. Benarkah yang disampaikan cuick count. Dan biasanya antara cuick count dan real coun hasilnya sama dan andaikan toh beda, margin erornya tipis banget. Cuaca dan iklim lah yang menjadi kendala “jlentrehku agak sok hebat.

Lha jenengan suka metode yang mana?”tanya dia lebih jauh

Ini bukan soal suka dan tidak suka, yang perlu sampean ketahui, rukyat itu pakai hisap lho, jadi yang rukyat itu sebelum memastikan sebuah Kepastian juga melakukan hisap dengan para ahli. Sehingga memastikan bahawa yang dihitung cepat, atau cuick count perlu dipastikan datanya melalui real count agar validitas cuick count akurasinya lebih sempurna.

Dan itu diputuskan oleh yang memiliki otoritas sebagai penyelenggara yang kita kenal dg sidang isbath dengan KEMENAG sebagai fasilitator dan pemutus hasil kajian cuick dan real count yang penyebaran datanya lbh luas”jawabku sambil menyeruput kopi.

Kenapa masih ada perbedaan?”kejar sang penanya.

“Ingat! Tak selamanya ada perbedaan, dan tak semuanya ada kesamaan. Dan itu wajar. Selama aku hidup di NKRI, seingatku yang pas beda baik ramadhan maupun hari raya kurang lbh hanya 4-5 kali. Selebihnya kita bareng kok.

Artinya lebih banyak ramadhan dan hari raya yang BARENG daripada yang beda.

Kenapa jika awal ramadhan atau idul fitri selalu ramai, bukan kah BARENG NYA lebih banyak ketimbang tidaknya?”sang penanya mengejar persis sinetron yang kejar tayang .

Hallah, paling hanya saja orang orang itu itu saja yang menghembuskan keributan. Dan hanya kelompok GUREM yang selalu membikin kegaduhan ditengah masyarakat yang teduh.

Dan untuk itu, mari kita cari saja persamaanya, dan jangan kaget ketika memang harus berbeda, santai santai sajalah. Mugo – mugo tahun ini antara cuick dan real count hasilnya seiring dan sejalan..amin.

Dan untuk itu, pada hari ini, ijinkan saya mengucapkan SELAMAT Ber idul Fitri 1443 H GUNAKAN CUICK COUNT MAUPUN YANG REAL COUNT. MAAF LAHIR BATHIN……

“Sekian dialog ditutup”