Doa bersama Tasyakuran Hari Kartini yang digelar oleh DPP PCTA Indonesia bekerjasama dengan lintas komunitas di Situs Ndalem Pojok Persada Soekarno Ds. Kec. Wates Kab. Kediri, Kamis 21 April 2022 berlansung agak berbeda. Panitia sempat menampilkan replika kitab Sutasoma pada saat doa bersama lintas agama.
Selain dihadiri oleh para tokoh lintas agama dari Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia yang Dijiwai Maunggalya Keimanan dan Kemanusiaan serta berbagai komunitas organisasi, acara juga hadiri oleh Bakesbangpol Kab. Kediri, Ketua KPU Kab. Kediri dan Bawaslu Kab. Kediri.
Usia usia doa bersama acara dilanjutkan diskusi kebangsaan dengan tema “Songsong Pemilu 2024 dengan Taubat Nasional Kembali Kembali ke Jatidiri Bangsa Indonesia yang hebat, Tolak Politik Uang”. Dengan keynote spiker Dr. Soenarto Sardiatmondjo Ketua Bidang Pendidikan Kebudayaan Seni dan Pariwisata DPP PCTA Indonesia, nara sumber utama Reni S Banjar, S.T., S.H. Ketua Divisi Data dan Informasi KPU Maluku Utara dengan moderator Ari Hakim dari Kampung Inggris.
“Alhamdulillah acara berjalan lancar dan meriah. Ada doa bersama lintas agama, santunan anak yatim dan fakir miskim, pentas musik dari beautiful band, teater Sasono Pandji Nuswantoro puisi dari Kampung Inggris dan diskusi kebangsaan,” ujar Lukito Sudiarto Sekretaris Panitia.
Pada saat akan dilaksanakan doa bersama, panitia mengeluarkan replika kitab Sutasoma dengan maksud guna meningkatkan rasa persaudaraan kebangsaan.
“Kami berharap sebelum kita berdoa, kita benar-benar insaf bahwa kita ini adalah saudara satu bangsa, walau kita beda-beda. Dengan rasa persaudaraan yang kuat inilah pemilu 2024 akan berjalan sejuk damai walau ada perbedaan pilihan. Inilah perlunya kita hadirkan Kitab Sutasoma meski replika agar kita tidak lupa pada ajaran leluhur,” aku Kushartono Ketua Harian Situs Ndalem Pojok Kediri.
Doa bersama ditujukan agar pemilu 2024 nantinya berjalan rukun damai dan taubat nasional kembali ke jatidiri bangsa juga bisa berjalan selamat dan sukses.
“Kita berdoa agar pemilu 2024 akan berjalan sejuk, jauh dari ujaran kebencian karena kita semua adalah saudara. Perlu diingat Indonesia ini bangsa yang hebat, memiliki jati diri bangsa yang kuat yakni manunggalnya keimanan dan kemanusiaan yang bersumber dari Pancasila dan Pembukaan UUD 1945,” terang Ismu Syamsuddin Sekjen DPP PCTA Indonesia.* Surya.