
Oleh : Yahya Aziz.
Jumat 01 april 2022 kami memberi kuliah pertemuan ke 5 mata kuliah ULUMUL QUR’AN ruang 208 luring dan daring di prodi PIAUD FTK UINSA.
Kelas A pukul 13.00-15.45 dengan luring yang presentasi adalah : Adista Koernia A, Alinda Dewi Nur A, Fatimah Qurroh A, Nabila Nur H. Dan kelas B pukul 15.45-17.00 dengan daring, yang presentasi adalah Maulida Mega, Putri Amelia, Shofyatul Maghfirah dan Naila Mahmudah.
Materi yang kami sampaikan adalah peristiwa “NUZULUL QUR’AN”.
Apa difinisi NUZULUL QUR’AN ?
Arti kata Nuzul :
نزل – ينزل – نزول
yang artinya turun, akan tetapi para ulama berbeda pendapat tentang hal ini, menurut Imam Raghib Alasfahani mengartikan kata Nuzul dengan arti meluncur dari atas sampai ke bawah, berarti turun.
Sedangkan menurut Imam Fairuz Zabadi, kata Nuzul mempunyai arti : “bertempat di suatu tempat”, sebagaimana dalam firman Allah surat almukminun (23) : 29
وقل رب انزلنى منزلا مباركا وانت خير المنزلين
“Dan berdoalah : Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati dan Engkau adalah sebaik-baik yang memberi tempat”.
Kapan Turunnya Al-Qur’an ?
Secara tradisi ummat Islam memperingati dan menyambut peristiwa NUZULUL QUR’AN pada tanggal 17 Ramadhan yaitu pada tahun ke 41 H.
Pendapat ini berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Al Anfal 8:41 pada peristiwa perang badar. Menurut Ibnu Abbas ayat ini hanya menjelaskan tentang hukum pembagian harta rampasan perang.
Menurut beberapa pendapat peristiwa Nuzulul Qur’an jatuh pada tanggal 24 ramadhan sebagaimana dalam firman Allah surat alqodr 1 dan surat addukhon 1-4.
Wallahu a’lam bisshowab…..!
Berapa Tahapan Turunnya Al-Qur’an ?
Turunnya Al-Qur’an turun 2 tahap.
1. Turun Secara Langsung yaitu dari Allah ke Lauhul Mahfudz pada malam 17 Ramadhan sebagaimana firman Allah SWT dalam surat alqodr 1 :
اناانزلناه فى ليلة القدر
“Sesungguhnya Kami Turunkan (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan (Lailatul Qadar)”
Firman Allah SWT surat Addukhon 3 :
اناانزلناه فى ليلة مباركة
“Sesungguhnya Kami menurunkan (Al-Qur’an) pada malam keberkahan (Lailatul mubarokah)”
2. Turun secara bertahap/berangsur-angsur, yaitu : dari Allah ke puncak langit yang ke tujuh LAUHUL MAHFUDL kemudian ke langit dunia “BAITUL IZZAH”, dari langit dunia dibawa oleh malaikat Jibril disampaikan kepada Nabi Muhammad saw selama 22 tahun 2 bulan 22 hari, dibulatkan menjadi 23 tahun.
Nabi Muhammad saw diangkat jadi Rasul ketika berumur 40 tahun, menerima wahyu selama 23 tahun dan meninggal dunia di usia 63 tahun.
Dasarnya firman Allah pada surat albaqoroh 185 :
شهر رمضان الذي فيه القرآن هدى للناس وبينات من الهدى والفرقان
“Bulan Ramadhan bulan diturunkan nya Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi ummat manusia dan menjadi pembeda antara yang haq dan yang batil….”
Firman Allah SWT surat asyuaro 26 : 192-195
وانه لننزيه رب العالمين
نزل به الروح التنين
على قلبك لتكون من المنذرين
بلسان عربي مبين
“Dan sesungguhnya Al-Qur’an benar benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam dan dibawa turun oleh RUH AMIN malaikat Jibril dengan bahasa Arab yang jelas”
Salah satu hikmah turunnya Al-Qur’an secara berangsur-angsur adalah menguatkan kalbu nabi Muhammad Saw dalam tugas berat berdakwah Islam dalam menghadapi cacian dan fitnahan orang orang kafir Quraisy.
Alhamdulillah kuliah hari ini dengan luring daring berjalan lancar, semua mahasiswa antusias semangat untuk belajar mencari ilmu. Barakallah…..
“Dosen FTK UINSA Penulis buku Taubatnya Peselingkuh dan Menara Madinah Com”