Kepedulian Kasek Drs. Wahyu Handayani, MSi Terhadap Lingkungan Sebagai Sedekah Oksigen

Kepala SMP Negeri 1 Glenmore tidak henti-hentinya mengadakan gebrakan. Kali ini anak-anak asuhannya diimbau untuk membawa jenis tanaman keras yang siap ditanam. Berikut ini laporanĀ  Moch Rifai Jurnalis Citizen Menara Madinah.

Kegiatan peduli lingkungan bertajuk ‘Gerakan Sedekah Oksigen’ ini nurni inisiatif kasek WH (Wahyu Handayani, M.Si). Realisasi dari kesadaran membangun lingkungan berbasis penghijauan, terangnya.

Bukan karena SMP yang beliau pimpin ini berprestasi sebagai sekolah adiwiyata nasional, tetapi bagian dari pendidikan karakter peduli lingkungan. Anak-anak tidak hanya mengenal kecanggihan teknologi berbasis internet saja, tetapi harus diasah bagian otak kirinya agar memiliki jiwa kepedulian yang tulus terhadap lingkungan, jelas beliau.

Tanam keras yang ditanam itu hasil sumbangan peserta didik kelas x. Semua warga sekolah terlibat. Bahkan masyarakat sekitar sekolah juga ikut serta membantu. Ratusan jenis bibit tanaman keras itu ditanam di sepanjang jalan menuju sekolah, kurang lebih 200 meter. Sekalipun kegiatan ini tampak sederhana tetapi sarat dengan nilai pendidikan. Ini yang dimaksud learning by doing, atau bentuk the real teaching.

Jadi membangun mindset anak untuk memiliki rasa peduli, cinta terhadap tanaman dan peduli lingkungan ceramah saja belum cukup, tegas kasek yang familier dengan panggilan bunda ini.

Dukungan stakeholder pendidikan di wilayah kecamatan Glenmore luar biasa antusias. Bahkan pihak pengelola kebun di sekitar Glenmore (kecamatan Glenmore banyak memiliki wilayah perkebunan) memberikan support dengan memberikan tawaran berbagai jenis bibit tanaman keras. Tapi belum dimanfaatkan oleh Kasek WH karena perlu menyiapkan lahan.

Masih seputar sedekah oksigen, Kasek WH terus terang terinspirasi oleh pidato Bupati Anas yang selalu mengingatkan agar anak-anak dilatih untuk peduli terhadap lingkungan. Istilah sedekah oksigen juga pinjam istilah dari Bupati Anas.

Pak Anas begitu menaruh perhatian terhadap lingkungan hidup. Keseimbangan antara kemajuan teknologi dan dampaknya adalah lingkungan yang asri dan produksi oksigen yang cukup.

Lain dari itu, persoalan lingkungan adalah sampah. Sampah utamanya unorganic benar-benar ancaman pencemaran lingkunganyang membahayakan. Kita selau berupaya untuk meminimalisasi bahan-bahan plastik di sekolah. Kantin sekolah dilarang menjual makanan berbungkus plastik. Ini pembelajaran penting bagi anak-anak agar kelak memiliki mentalitas budaya ramah lingkungan. Mereka kelak harus menjadi pelopor terhadap penciptaan lingkungan bebas sampah plastik.

Kader bangsa akan baik karakternya dimulai dari hal yang kecil di lingkungannya. Target kasek WH sederhana. Belaiu memiliki visi dan misi membentuk karakter siswa-siswinya menjadi generasi yang tidak hanya bagus intelektual akademik tetapi juga memiliki kecerdasan hati yang bagus juga.