Penjelasan Imam Jafar Ash Shadiq AS tentang Kritikan Kaum Ateis

IMAM JA’FAR ASH-SHADIQ AS

MENJELASKAN HIKMAH BENCANA DAN MENJAWAB BEBERAPA KRITIKAN KAUM ATEIS

​Terkadang kaum Ateis mempertanyakan:

Mengapa bencana yang terjadi menimpa seluruh umat manusia, menimpa orang baik dan juga pendosa atau bahkan menimpa orang baik dan pendosa justru selamat?

Lalu mereka berkata:

Bagaimana hal itu dapat terjadi dalam pengaturan Yang Maha Bijaksana, dan apa alasan di balik itu?

Imam Ja’far as:

​Bencana-bencana itu meski terkadang menimpa orang baik dan pendosa secara bersama-sama, namun Allah Azza wa Jalla tetap menjadikan bencana tersebut bermaslahat bagi keduanya.

Bencana itu bagi orang-orang yang shaleh akan menampakkan nikmat-nikmat Allah yang telah lalu, sehingga mendorong mereka untuk bersyukur dan bersabar.

Adapun bagi para pendosa, bencana itu dapat mengurangi kejahatan mereka dan mencegah mereka untuk berbuat maksiat serta hal-hal yang keji.

Demikian pula terdapat maslahat bagi kedua kelompok yang selamat dari bencana itu. Orang-orang baik menjadi semakin bersemangat untuk melakukan kebaikan dan amal shaleh; keinginan serta pengetahuan mereka terhadapnya juga bertambah.

Adapun para pendosa akan menyadari kasih-sayang Tuhan mereka yang memberikan keselamatan sementara mereka tidak berhak mendapatkannya. Hal itu dapat mendorong mereka untuk memberikan kasih-sayang kepada sesama manusia dan memaafkan kesalahan mereka.

​Mungkin ada yang berkata: Bencana-bencana yang dibahas di atas adalah bencana-bencana yang menimpa harta benda manusia, lalu bagaimana dengan bencana-bencana yang menimpa jiwa raga mereka yang membinasakan mereka (berakibat kematian), seperti kebakaran, tenggelam, banjir dan gempa bumi?

​Jawabnya: Di dalam bencana-bencana ini, Allah juga menjadikan maslahat bagi kedua kelompok shaleh dan pendosa. Bagi orang-orang shaleh, karena dalam berpisah dari dunia berarti berakhirnya masa taklif dan selamat dari beragam petakanya. Adapun bagi para pendosa, merupakan penyucian untuk sebagian dosa mereka dan menghentikan mereka dari penambahan dosa.

Kesimpulannya, bahwa sesungguhnya Allah Swt dengan kebijaksanaan dan kekuasaanNya telah menjadikan semua bencana ini berakibat pada kebaikan dan manfaat. Sebagaimana apabila angin merobohkan pohon atau batang kurma, pencipta yang Maha Pengasih menjadikannya mendatangkan berbagai macam manfaat. Demikian pula Sang Pengatur Yang Maha Bijaksana menimpakan beragam bencana pada tubuh dan harta manusia, sehingga membawanya pada kebaikan dan manfaat.

​Jika ada yang mengatakan:

Mengapa hal itu terjadi pada manusia?

​Jawabannya adalah:

Agar lamanya masa keselamatan tidak membuat mereka cenderung melakukan kemaksiatan, sehingga para pendosa berlebihan dalam berbuat maksiat dan orang shaleh berpaling dari kesungguhan berbuat kebaikan. Dua perilaku negatif orang shaleh dan pendosa itu sering terjadi kala manusia berada dalam keadaan banyak harta dan kemewahan. Dan bencana-bencana itulah dapat mengingatkan serta menghentikan mereka sehingga mereka tergiring kembali ke jalan yang benar dan lurus. Apabila bencana-bencana itu tidak ada, tentu mereka akan melampaui batas dalam berbuat maksiat, sebagaimana yang terjadi pada umat-umat terdahulu sehingga mereka terkena bencana, topan dan badai yang membinasakan dan membersihkan mereka dari muka bumi.

Pohon kurma ketika roboh tidak sepenuhnya menjadi musibah, sebab buahnya tinggal dikumpulkan, batang dan daunnya bisa bermanfaat untuk berbagai keperluan dan lain sebagainya.

Dikutip dari kitab: Tauhid al-Mufaddhal.

Juwaini Cak Ju

Jurnalis Citizen MM.com