Wanita Oseng Yang Bersahaja

Catatan Aekanu Hariyono.

Satu minggu lalu tepatnya Selasa, 21/12/2021, usai makan malam dengan tamu, segera saya menuju Gedung Juang. Di sini saya bertemu Moh Syukron dan dia duduk di kursi sebelah saya membicarakan tentang lukisan yang lolos kurasi dan ikut dipajang pada gelar Artos Kembang Langit.

Saat Syukron meninggalkan tempat duduknya datanglah Pak Suharto seorang pengusaha owner sebuah Coffee House di Jajag dan resto Omarasa di Jl.Adi Sucipto Banyuwangi yang kemudian duduk di kursi sebelah saya.

Pak Suharto tidak tahan untuk tidak segera menunjukkan foto dari lukisan seorang wanita yang mulai menua namun sangat terlihat sangat tegar dan bersahaja.

“Ah ini lukisan karya Syukron yang baru duduk di kursi yang anda tempati ini Pak, lukisan dia memang berkualitas tinggi, detail garis – garis wajah, uniknya ia menggunakan media kering”, ucap saya.

Tak lama kemudian, Pak Suharto memutuskan untuk mengoleksi lukisan itu, saya diberi kehormatan oleh sang komandan panitia pameran akbar ini Gus Imam Maskun untuk menyematkan pita merah di kertas kecil yang memuat nama pelukis, judul lukisan dan medianya kemudian bersalaman dengan kolektornya.
“Semoga membawa berkah untuk kita semua..

Sosok wanita yang bersahaja tampak sangat tenang sebagai ekspresi nrimo ing pandum”, ucap Pak Suharto alasan mengapa ia memilih lukisan ini.

Sementara itu Syukron berkata kepada saya; “Selain saya orang Osing asli, saya pengagum berat kebudayaan Osing pak, jadi saya wujudkan dalam bentuk lukisan sosok perempuan suku Osing. Bahanya Soft Pastel yang saya lapisi varnish di kertas hammer bertekstur. Tekniknya impresionis”.

(By Aekanu – Kiling Osing Banyuwangi)