
SURABAYA– Pertemuan 10 mahasiswa penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS (BCB) Tahun 2021 UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) Surabaya untuk membicarakan hal-hal yang akan dilaksanakan selama periode penerimaan beasiswa. dilaksanakan malam hari, pukul 19.30 WIB, Via Zoom 14 Desember 2021 kelompok mahasiswa penerima BCB 2021 bagi UINSA adalah Angkatan III, sejak 2019.
Program ini berada dibawah koordinasi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama melalui Bagian Kemahasiswaan dan Alumni.
Di samping mendapat hak bantuan biaya pendidikan, para mahasiswa juga mendapat hak pendampingan.
Dalam pertemuan 10 mahasiswa penerima beasiswa BCB dan didampingi mentor yang ditunjuk dalam menyiapkan keterampilan untuk menggabungkan dampak positif untuk program BAZNAS. “mahasiswa penerima BCB ini adalah agen-agen yang secara intelektual maupun mental telah siap mengemban tanggung jawab tugas sebanding dengan hak-hak yang mereka peroleh” ujar Muchammad Helmi Umam, S.Ag, M.Hum., salah satu mentor yang ditunjuk Beasiswa Cendekia Baznas merupakan salah satu beasiswa yang terdapat di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Yahya Fuad, selain berperan sebagai mahasiswa semester 5, ia juga memiliki kesibukan sebagai marbot masjid dan juga sebagai pendidik, kesaharianya ia lakukan untuk mengajar disisi lain juga ia kuliah
‘’iya, mulai senin-kamis saya mengajar di lembaga pendidikan dan mengajar privat ngaji mulai usia anak-anak, muda hingga orang tua’’ ujarnya. Karena menurutnya kita sebagai mahasiswa juga dituntut untuk selalu produktif dalam mengembangkan potensi diri.
Hal itu tidak membuatnya merasa lelah atau bahkan menyerah. Kini ia merasa sangat bersyukur dengan diterimanya ia dalam penyeleksian beasiswa baznas.
Selain menambah relasi dan membantu secara finansial, beasiswa ini juga mengagendakan mentoring dan pembinaan terkait pengembangan diri.
Dari banyaknya beasiswa yang Yahya ikuti, ia berhasil lolos dalam pilihan beasiswa cendekia baznas. Dengan adanya beasiswa yang diterimanya saat ini tentu dapat mengurangi beban kuliahnya.
Hebatnya lagi, selama kuliah, uang saku yang ia miliki murni dari hasil jerih payahnya sendiri tanpa sekalipun ia meminta pada orang tuanya.
“Alhamdulillah, dengan hasil bisyaroh mengajar, mampu mencukupi kebutuhan hari-hari saya, bahkan sebelum mendapat beasiswa ini, pembayaran ukt tiap semesternya saya menanggung sendiri mulai dari semester pertama, namun dengan diterimanya saya sebagai penerima beasiswa cendekia baznas ini, saya sangat besyukur karena mampu mengurangi beban biaya perkuliahan saya sampai lulus nanti’’ ujarnya sambil tersenyum bahagia.
Dengan adanya beasiswa baznas ini, dia dan para penerima beasiswa lain diberikan pemahaman bahwa mereka perlu memberikan pemahaman dan kesadaran terhadap masyarakat tentang pentingnya membangun ekonomi ummat salah satunya melalui zakat.