Sosok Gus Yahya Staquf merupakan mantan juru bicara Presiden keempat RI Gus Dur dan dilantik oleh Presiden Jokowi menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di Istana Negara, Jakarta, Kamis 31 Mei 2018.
Bila dilihat dari Trah Duriyahnya Gus Yahya Staquf masih keturunan Kiai Rembang yang bernasab hingga ke Rasulullah.
Beliau lajir di Rembang, Jawa Tengah pada 16 Februari 1966 dan kini tokoh Nahdlatul Ulama pernah menjabat sebagai Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Gus Yahya merupakan kakak dari Menteri Agama saat ini, Yaqut Cholil Qaumas. Mereka memang lahir dan besar dari keluarga santri.
Pendidikan formal Yahya di Pesantren. Ia pernah menjadi murid KH. Ali Maksum di Madrasah Al-Munawwir Krapyak di Yogyakarta. Di jenjang perguruan tinggi, ia melanjutkannya pendidikan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada. Aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Setelah aktif di PBNU dan menjadi Watimpres kerap menjadi pembicara internasional di luar negeri. Seperti pada Juni 2018, Gus Yahya menjadi pembicara dalam forum American Jewish Committee (AJC) di Israel menyuarakan menyerukan konsep rahmat, sebagai solusi bagi konflik dunia, termasuk konflik yang disebabkan agama.
“Kita sampai tidak mampu lagi membedakan bagaimana konflik ini bermula dan bagaimana seharusnya konflik ini diselesaikan,” ujar Yahya dalam video yang diunggah di YouTube oleh AJC Global sebagai penyelenggara acara itu, Selasa, 11 Juni 2018.
Kini Gus Yahya setelah usai menjabat Katib NU ingin mencalonkan diri menjadi Ketua Umum PBNU 2021-2026. Dukunganpun banyak mengalir dari PCNU dan PWNU.
Melihat dukungan cukup banyak, maka Gus Yahya Staquf menyiapkan diri untuk siap bersaing dengan Kiai Said Aqil Siraj secara bermartabat sesuai kaidah Ahlussunnah Waljamaah.
Kesiapan dirinya mencalonkan sebagai Kandidat Ketum PBNU untuk mengembalikan kejayaan NU dan regenerasi. Guna menjawab tantangan NU di mada depan.