Ketua DPW FORSILADI Jawa Timur: Hadir dalam DISKUSI PENDIDIKAN Menjadi Guru Profesional di Era Society 5.0

Lamongan, Sabtu, 11-12-2021-menaramadinah.com- Banyak tantangan dan perubahan yang harus dilakukan di era society 5.0 ini. Termasuk yang harus dilakukan oleh satuan pendidikan (Sekolah/Madrasah) sebagai gerbang utama dalam mempersiapkan SDM unggul di masa yang akan datang.

Dalam menghadapi era society 5.0, dunia pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas SDM. Selain pendidikan beberapa elemen dan pemangku kepentingan seperti pemerintah, Organisasi Masyarakat (Ormas) dan seluruh masyarakat juga turut andil dalam menyambut era society 5.0 mendatang.

Menyikapi hal tersebut maka FORSILADI (Forum Silaturahmi Doktor Indonesia) Jawa Timur hadir dalam membantu membangun peradaban baru pendidikan Indonesia masa depan. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Dr. Rukin, S.Pd., M.Si. selaku Ketua DPW FORSILADI Jawa Timur saat menjadi narasumber utama dalam DISKUSI PENDIDIKAN yang dilaksanakan di MTs Mazro’atul Ulum Paciran Lamongan pada Sabtu, 11 Desember 2021. “FORSILADI Jawa Timur sebagai salah satu organisasi keilmuan para doktor lintas keilmuan harus hadir dalam segala bentuk kegiatan yang bertujuan untuk membangun bangsa” ungkap laki-laki yang biasa disapa Gus Rukin ini.

Selain itu “Untuk menghadapi era society 5.0 setiap lembaga pendidikan di level apapun diharapkan melakukan perubahan paradigma pendidikan. Seorang pendidik hendaknya meminimalkan perannya sebagai learning material provider yang selalu menyiapkan materi pembelajaran. Namun demikian, seorang pendidik harus bisa menjadi inspirator dalam menumbuhkan kreativitas bagi peserta didik. Pendidik harus juga berperan sebagai fasilitator maupun tutor, dan juga penginspirasi dan pembelajar sejati yang senantiasa memotivasi peserta didik untuk “Merdeka Belajar,” tambahnya.

Gus Rukin juga berpendapat, bahwa dengan Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Mas Menteri Nadiem Makarim, maka diharapkan akan menciptakan sebuah pendidikan yang berkualitas bagi seluruh anak bangsa. Karena dengan Merdeka Belajar inilah tentunya para siswa mampu mengembangkan kompetensi pendidikan abad 21 yang diharapkan siswa memiliki kemampuan 6 Literasi Dasar (literasi numerasi, literasi sains, literasi informasi, literasi finansial, literasi budaya dan kewarganegaraan).

Bukan hanya kemampuan literasi dasar yang harus dimiliki siswa, tetapi siswa harus memiliki kompetensi lainnya di antaranya mampu berpikir kritis, bernalar, kreatif, mampu berkomunikasi, bisa melakukan kolaborasi serta memiliki kemampuan memecahkan masalah (problem solving). Yang paling penting siswa harus memiliki perilaku atau karakter yang mencerminkan profil pelajar Pancasila seperti rasa keingintahuan akan suatu masalah baru, memiliki inisiatif dalam bersikap, mempunyai kegigihan dalam mengerjakan tugas, mudah beradaptasi dengan siapa saja, memiliki jiwa kepemimpinan yang bagus, serta dituntut memiliki kepedulian sosial dan berbudaya, tambahnya.

Dalam kegiatan diskusi ini diikuti oleh seluruh guru dan karyawan di lingkungan MTs Mazro’atul Ulum. Sementara itu Arif Saifuddin, M.Pd. selaku Kepala Madrasah menyampaikan ribuan terima kasih atas kesediaan hadir Ketua DPW FORSILADI Jawa Timur dalam diskusi pendidikan tersebut. Hadir pula dalam kegiatan ini Musta’in, S.Pd selaku Bagian Pendidikan BP3MNU (Badan Pelaksana Penyelenggara Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama) Mazra’atul Ulum serta KH. Abdul Ghoni, S.Pd.I. selaku Ketua Pengurus BP3MNU (Badan Pelaksana Penyelenggara Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama) Mazra’atul Ulum Paciran Lamongan. Kegiatan ini ditutup dengan acara menikmati hasil laut khas Paciran Lamongan. Husnu Mufid