Oleh : Hayan Chandra.
SEJAK awal Pandemi Covid-19, merunut ‘Aturan’ Pemerintah, empati berbagai pihak untuk warga terdampak, terlihat mengedepan.
Tenaga kesehatan berada pada garda terdepan. Instansi terkait berbaur mensuportnya. Berbagai elemen masyarakat tunjuk tangan penanda dukungan.
Pun, aparat penegak hukum sungguh nyata dan getol mengerahkan jajaran mencipta beragam program. Tak terkecuali TNI dan Polri.
Di Jawa Timur, Jararan Kodam V/Brawijaya dan Polda Jatim ‘hiperaktif, tiada berhenti, tak mengenal lelah, menyambangi masyarakat hingga pelosok.
Program yang ditaburkan, selain menyuguhkan pemahaman soal Covid-19, perlindungan keamanan, hingga berbagi rasa medium pemberian sembako dan serupanya.
Panjang cerita, momentum itulah yang berdampak tali silaturahmi aparat penegak hukum dengan masyarakat, kian tercipta.
Dengan kata lain, seakan tiada pembeda terkait keharmonisan aparat penegak hukum dengan masyarakat berbagai lapisan.
Pandemi Covid-19 semula membawa sengsara, derita dan nestapa bagi masyarakat, ternyata sarat makna dan hikmah.
Sepekan terakhir, muncul momentun yang, kembali, menuntun aparat penegak hukum dan masyarakat ‘digiring’ tuk semakin karib.
Erupsi Gunung Semeru, sepertinya menambah daftar panjang, agar aparat penegak hukum tidak ‘terpisah’ dengan masyarakat.
Terpantau, begitu cerdasnya aparat penegak hukum, dalam hal ini TNI (Kodam V/Brawijaya) dan Polri (Polda Jatim) menyikapi musibah alam di Lumajang tersebut.
Lagi-lagi mereka mengerahkan segenap jiwa dan raga, turun langsung berbaur dengan masyarakat terdampak erupsi.
Bravo TNI/Polri…! Bravo Kodam V/Brawijaya…! Bravo Polda Jawa Timur…!
Terus dan tetaplah menyuguhkan yang terbaik demi kesejahteraan, kenyaman dan keamanan masyarakat…!