Perubahan UU Nomor 3 Tahun 2005 Tentang SKN: Olah Raga menjadi instrumen dalam membangun Karakter dan Pemersatu Bangsa.

Surabaya-menaramadinah.com-PR RI Komisi X melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Sabtu (2/10). Giat kali ini dalam rangka serap aspirasi untuk memperoleh masukan terkait perubahan Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN).

Ketua Rombongan Abdul Fikri Faqih dalam pertemuan dengan civitas akademika Unesa, serta para pemangku kepentingan olah raga yang hadir, mengatakan saat ini Perubahan UU Nomor 3 tahun 2005 tentang SKN sedang dibahas dalam Panja Komisi X DPR RI.

“Kita membutuhkan masukan terkait revisi ini agar nantinya bersama pemerintah dapat melahirkan UU SKN yang aspiratif, akomodatif dan komprehensif.” Tutur politisi PKS yang juga wakil ketua Komisi X.
Sementara itu, Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar H. Muhamad Nur Purnamasidi dalam sesi dialog menekankan urgensi perubahan UU SKN.

Terdapat ratusan Daftar Inventaris Masalah (DIM) untuk dilakukan penyempurnaan. Ada beberapa hal krusial yang belum menemukan titik temu antara legislatif dengan pemerintah karena berbeda sudut pandang.

Masukan dari kalangan Perguruan Tinggi akan menjadi bagian pengkayaan bagi kami dalam Rapat di Panja. Lebih lanjut, Politisi dari Dapil Jatim IV Jember Lumajang ini menyebutkan beberapa Daftar Inventaris Masalah (DIM).

“Diantaranya terkait aspek kelembagaan KONI dan KOI, Pembentukan dan eksistensi Badan Arbitrase sebagai lembaga penyelesaian sengketa keolahragaan, Mandatoy Spending 2 % untuk dana keolahragaan. Dalam hal ini Kami di DPR RI berpandangan perlu adanya pengaturan mengenai pengalokasian, paling sedikit 30 % untuk dana abadi keolahragaan.” Tuturnya.

Lebih lanjut, Bang Pur menekankan untuk diperluas cakupan terkait penghargaan olah raga serta mendorong adanya perlindungan pelaku olahraga dalam bentuk program Jaminan sosial dan disebutkan dalam UU perubahan nantinya.

Hal mendasar adalah bagaimana olah raga ini selain bisa membawa prestasi utamanya dikancah internasional, juga dapat membangun karakter yang tangguh, mentalitas juara dan sportifitas serta menguatkan solidaritas kebangsaan. Pungkasnya.

Om Lyan