HINDARI PERDEBATAN KUSIR

Pencerahan jiwa.hindari debat kusir
Dunia ini diisi oleh berbagai macam manusia, dari agama yang berbeda, ideologi yang berbeda, ras, suku, bahasa, paham dan lain sebagainya. Tak jarang perbedaan-perbedaan tersebut menyulut adanya perbedaan pendapat dan berujung kepada perdebatan. Setiap manusia pada dasarnya memiliki yang namanya Gharizah Baqa’ atau biasa kita sebut sebagai naluri untuk mempertahankan diri. Seringkali saat kita bertentangan dengan pihak tertentu, maka naluri tersebut akan menguasai diri ini. Naluri agar harga diri tidak jatuh dan menjadi lebih unggul atas orang lain.

Berdebat adalah hal yang dibolehkan apabila tujuannya memang benar-benar mencari kebenaran dan tetap diperhatikan adab-adab nya. Namun bagaimana ceritanya apabila perdebatan berakhir menjadi debat kusir yang tujuannya hanya untuk memenangkan pendapat pribadi dan mengesampingkan kebenaran, dan bagaimana pula apabila kita ternyata berdebat dengan orang yang bodoh? Orang yang bebal tidak mau menerima adanya kebenaran, serta berdebat dengan mengesampingkan rasionalitas dan dalil, hanya ego saja yang ditunjukkan

Lebih baik diam dan menghindar is the best he.he.he….gitu aja kok repot daripada ikut2an ra waras.!
Seekor harimau lebih banyak diam namun selalu siap menerkam.berbeda dengan seekor burung kakaktua yg hanya banyak teriak2.

1. Qolbun Munir (hati yang terang, menerangi hati yang ada di sekitarnya, inilah hatinya orang beriman – qolbun salim).

2. Qolbun Manqus (hati yang terbalik, pemiliknya adalah orang munafik, hati ini jarang mendapat hidayah karena seperti gelas yang terbalik, tidak bisa menerima apapun yang dituangkan ke atasnya.

3. Qolbun mughlaq (hati yang terkunci, pemiliknya adalah orang kafir, tapi kunci/gemboknya berbeda-beda. Ada yang kuat mengunci sampai mati, ada yang rapuh, jika tersentuh hidayah.maka tugas kita harus membimbingnya

4. Hati yang terisi dua materi; cabang kemunafiqan dan keimanan. Kadang menguat dalam kebaikan kadang melemah redup karena kemaksiatan yang dilakukan. Hati ini berbolak-balik dan tergantung sisi mana yang kuat mempengaruhinya. Ini adalah hatinya kebanyakan orang beriman.