Oleh : Moh Agus Slamet, SE, MM Wapemred menaramadinah.com.
Untuk ketiga kalinya turun melihat kondisi proyek yang di kerjakan desa,merasakan hal yang sama terkait hasil pembangunan yang jauh dari yang di harapkan.
Lebih lanjut menyampaikan keprihatinan dan sedikit rasa iri tentang kejadian yang di dapatinya di lapangan.Hal ini terkait sejak awal tahun 2000 dengan bendera CV, Panca guna teknika group yang bergerak dalam bidang pemborongan sudah di tancapkan dan malang melintang di dunia konstruksi.
Semangat melengkapi sarana dan prasarana kantor, perijinan,sumber daya personil sampai pada tertib administrasi proyek dan perpajakan selalu di jaga dan di tingkatkan mutunya guna bisa tetap di percaya pemberi proyek.
Sementara dalam dasa warsa akhir akhit ini harus puas berbagi kue pekerjaan yang sebagian di ambil dan di kerjakan oleh intern desa.
Model pengawasan dulu sangat ketat di rasakan betul di dunia pemborongan yang selalu melibatkan konsultan pengawas, pengawas dari dinas terkait,pimpro, pengetiman lintas dinas, inspektorat bahkan dari BPKP selalu turun dan di libatkan.
Faktor keselamatan kerja, ketepatan waktu pelaksanaan sampai pada terjadinya kerusakan pekerjaan menjadi beban berat dan harus di pertanggung jawabkan kalau masih ingin tahun ke depan ingin merasakan manisnya bekerja di proyek pemerintahan.
Sambil menghela nafas panjang merasakan kalau proyek yang di kerjakan tingkat desa ini, mulai perencanaan,pelaksanaan dan pengawasannya di lihatnya serasa amat sangat longgar termasuk tanggung jawabnya ketika ada kesalahan dalam perencanaan, pelaksanaan bahkan sampai ketika terjadi robohnya sebuah kegiatan pembangunan ini.
Amat sangat meyakini model baru pelaksanaan proyek yang di serahkan pada desa ini, pasti sudah di sertakan keberadaan tim perencana,tetapi mengapa dari tiga kunjungannya kelapangan hasilnya jauh dari kesempurnaan.