Etika Dasar Dalam Budaya Maaf Maafan di Idhul Fitri

*_Oleh : Muhammad Basis (Gus Muh)_*

Pada umumnya dalam tiap Lebaran, ada *tradisi saling bermaafan, yang biasanya ditradisikan dengan saling mengunjungi.*

Karena kini sedang masa pandemi corona, maka, tradisi saling mengunjungi tsb, *bisa diganti melalui secara virtual (melalui WA, Video Call, dll).*

Dari segi *basic ethics (etika dasar) atau adab atau akhlak,* biasanya :
*• Anak2 meminta maaf dulu atau mengunjungi dulu para orang tuanya. Jika tak bisa secara langsung, bisa secara virtual (WA atau VC, dll).*

*• Adik2 atau yang lebih muda (ponakan, sepupu, dll) meminta maaf dulu atau mengunjungi dulu pada kakak2nya atau paman/uwa/kakak sepupu, dll.*

*• Para staf/guru/bawahan biasanya meminta maaf dulu atau mengunjungi dulu pada pimpinan/ketua yayasan/pembina yayasan/direktur/kepala sekolah/dll.*

*• Murid2 biasanya meminta maaf dulu pada para gurunya.*

*• Istri2 biasanya meminta maaf dulu pada para suaminya & seterusnya…seterusnya.*

Jika tak bisa bermaaf2an secara datang langsung, bisa *dengan melalui WA atau VC (Vodeo Call).*

Jika siapapun tak ikuti *etika dasar* yang disebutkan di atas, maka, secara *adab/akhlak/perilaku sopan-santun terdasar dan atau secara agama,* maka, orang tsb benar2 *sama sekali tak menjaga etika, adab & akhlak dirinya. Orang tsb adalah orang yang tak bisa andap-asor, tak punya sopan santun, egois, super ja’im, mendewakan gengsi dirinya & praktis tak ikut ajaran agamanya.*

Orang yang tak menjaga adab/etika/sopan santun tsb adalah figur orang yang *tak tahu terima kasih pada sesama manusia, tak bersyukur pada Allah, tak menghargai dirinya & ia diragukan hakekat “kemanusiaannya”.*

Semoga, dengan kita menjaga etika/adab/akhlak diri kita, *”pahala” puasa, tarawih & berbagai amal baik kita di Ramadhan, akan makin sempurna, di mana, “pahala2” tsb tak mencair sia2 bin mubazir seperti es yang mencair di segelas es teh di warteg,* aamiin…3 x.
*_Wallaahu A’lam._*

*TULISAN INI BISA DIVIRALKAN….!.*