Pemerintah Harus Hadir Terkait Rekanan Konstruksi Menjerit,

Blitar -Menara Madinah.com. Situasi perekonomian yang turun,salah satu imbas dari wabah covid yang melanda dan sampai kapan berakhirnya kita semua belum tahu, membuat pembina jasa kontruksi Jawa Timur Moch Agus Slamet SE, MM menjadi jujukan curhat pengusaha jasa konstruksi.

Kehadiran proyek yang pelaksanaannya langsung di kerjakan desa secara otomatis mengurangi kue pekerjaan bagi pelaku usaha kontruksi. Sementara itu dengan berkurangnya aktifitas pekerjaan, biaya operasional bulanan tetap harus di tanggung, mulai biaya listrik, telpone, air, gaji staf kantor, pajak bulanan dan biaya operasinal lainnya, belum termasuk biaya her keanggotaan ke asosiasinya,tutur wakil ketua asosiasi pengusaha Indonesia, Kabupaten Blitar di depan awak media menara madinah.

Rasa iri di rasa sangat wajar bagi wakil ketua baladika karya Jawa Timur dan mengamini curhatan penggiat jasa kontruksi terhadap penggarapan proyek yang di kerjakan langsung oleh tim desa.

Hal ini sangat mendasar dan bisa di terima nalar ketika tim desa yang mengerjakan, bagaimana dengan pertanggung jawaban mutu pekerjaannya, siapa yang harus mengontol mutu pekerjaan, bagaimana dengan teknis pelaporan juga penarikan termnnya plus kalau mutu pekerjaan jelek dan roboh bagaimana cara perbaikannya juga di ambilkan anggaran dari mana.

“Berkecamuknya curhatan rekananan yang banyak nganggur, sementara kebutuhan hidup dan kantor harus tetap berjalan, di harapkan oleh penasihat posbakumadin Blitar dan Trenggalek ini, yang juga Direktur CV Pantria Marga Nusantara Group, ada evaluasi dan kehadiran Pemerintah untuk menyikapi problematika rekanan,” pungkasnya mengakhiri komentarnya.
MG jurnalis citizen MM. Com