Suap Pembawa Musibah

Oleh : Yahya Aziz.

Indonesia merupakan negara yang berdasarkan hukum, namun di dalamnya banyak orang orang yang melanggar hukum. Yang lebih parah lagi yang melakukan pelanggaran hukum adalah orang orang yang duduk di pemerintahan, baik itu lembaga eksekutif maupun legeslatif.

Yang diharamkan adalah suap menyuap yang dilarang oleh ajaran islam, maupun hukum negara. Memang sungguh ironis sekali, kasus suap itu melanda pada sejumlah tokoh tokoh partai yang duduk di Gedung DPR RI dan para gubernur serta wali kota di Indonesia.

Sudah berkali kali para anggota dewan dan pejabat eksekutif ditindak dan dimasukkan ke dalam penjara oleh KPK. Namun masih ada saja pejabat lain yang melakukan penyuapan agar korupsi yang dijalankan dalam sebuah proyek berjalan mulus.
Barangkali suap menyuap sudah menjadi budaya bagi bangsa Indonesia. Sehingga menyuap seseorang untuk tindak kejahatan dibenarkan tidak perlu mendapatkan hukuman bagi pelakunya. Sungguh menyedihkan sekali.

Oleh karena itu kita sebagai orang muslim kembali kepada ajaran Allah dan membaca lagi alquran dan alhadits serta ajaran ajaran para sufi. Karena di sana diajarkan seseorang untuk tidak melakukan penyuapan maupun menerima suap dalam kondisi dan situasi menderita kekurangan uang.

“Arrosyi Wal murtasyi Finnar ” penyuap dan yang menerima suap semuanya masuk neraka. Begitulah sabda nabi Mohammad Saw.

Di sana diajarkan pula seseorang untuk berTuhan kepada Allah, bukan ber Tuhan kepada uang 💰. Sebab uang bukanlah segala galanya. Uang bukanlan Tuhan yang mampu menyelesaikan segala persoalan. Bahkan kadang kadang uang mampu membawa seseorang ke dalam kehidupan yang hina dina.

Sudah banyak anggota DPR dan pejabat pemerintah yang masuk penjara gara gara terlibat kasus penyuapan. Dan banyak juga keluarga hancur berantakan gara gara uang sebagai alat segala galanya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Untuk itulah kita sebagai hamba yang belum terlanjur menuhankan uang, maka perlu meningkatkan keimanan diri melalui dzikir dan menambah wawasan ajaran islam, sehingga hidup di dunia yang hanya sekali mencapai kebahagiaan sejati.

Apalah artinya banyak uang tapi masuk penjara. Lebih baik hidup sederhana dan menerima apa adanya dan selalu berusaha mencari rizqi yang halal sebagaimana dicontohkan Rasulullah saw, para sahabat dan sufi.

Jika uang digunakan untuk kepentingan di jalan Allah, niscaya akan membawa berkah bagi pemiliknya, tapi bila digunakan untuk menyuap demi kepentingan pribadinya, akan membawa musibah bagi dirinya.
Semoga, bermanfaat…..!
#Penulis Tetap Menara Madinah com dan Buku Taubatnya Peselingkuh#