Doa’ Alfaatihah Untuk Ketiga Orang Tua

Oleh : yahya aziz.


Secara hubungan biologis seseorang yang sudah berkeluarga mempunyai 4 orang tua. Ayah ibu kandung dan ayah ibu mertua.
Almarhumah ibu kami meninggal saat berumur 51 tahun pada tanggal 3 romadhon ( 17 Oktober 2004 ) pada waktu itu anak pertama berumur 4 tahun dan adiknya masih 3 bulan di alam rahim kandungan.
Di bulan Februari Maret 2021 / bulan Rajab 1422 H kami kehilangan 2 Ayah sekaligus. Ayah kandung kami meninggal 22 Februari 2021/10 Rajab 1422 H jam 10 pagi di rumah sakit Islam Wonokromo Surabaya. 18 hari berikutnya hari Jumat 12 maret 2021/28 Rajab 1422 H tepat jam 17.30 ayah mertua kami dipanggil oleh Allah SWT.
Disaat kami bersama istri memondokkan kedua anak kami di Gontor Ponorogo dan Lirboyo Kediri, kami bersama istri diuji oleh Allah dengan UJIAN KEHIDUPAN mulai 2015-2021 merawat ayah kami sakit dan harus menjalani cuci darah seminggu 2 kali selama 6 tahun ( 2015-2021) dan ayah mertua sakit diabetes.
Saya bersama istri selalu bahagia dan berbagi tugas untuk merawat ayah kandung, ayah mertua dan menjenguk kedua anak di Kediri dan Ponorogo.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Gus Nurul Fajri yang selama ini selalu ikut merawat ayah kandung dan ayah mertua kami, karena beliau sudah menganggap keduanya sebagai ayahnya sendiri.
Saya ucapkan ribuan terima kasih kepada dokter Ardhani spesialis ginjal yang merawat ayah kami dengan sabar, Prof Dr M. Nuh ketua yayasan rumah sakit Islam Wonokromo Surabaya, para perawat yang selalu memberi motivasi kepada seluruh pasien gagal ginjal pada saat cuci darah. Prof Nuh selalu memberi motivasi : sabar GEH Abah…. seperti pakaian kotor hanya dicuci bersih pakai sabun rinso… Semoga tambah sehat panjang umur…
Menurut catatan perawat ayah kami termasuk pasien paling lama selama cuci darah dibanding pasien yang lainnya.
Hari Senin 22 Februari 2021 saya bersama istri adalah hari terakhir mendampingi ayah cuci darah. Istri memegang kakinya saya menalqin dengan mengucapkan kalimat Allah….Alllah…. Allah… Almarhum yang berumur 78 tahun memberi respon dengan kedipan mata disertai TETESAN AIR MATA… langsung menghembuskan nafas terakhirnya….. Innalilahi wa Inna ilaihi Raji’un….
Saya yang memandikan jenazah, menjadi imam shalat jenazah di Masjid At-Taqwa Jemur Wonosari Surabaya… tepat pukul 15.30 sore saya juga yang mengadzani dan mengqomati di tanah liang kubur…. tanpa terasa air mata kami meleleh ingat perjuangan beliau… Saya makamkan di sebelah kanan almarhumah ibu saya di pemakaman umum desa Kalirong Tarokan Kediri Jawa timur.
Setelah 7 hari meninggalnya ayah kami, kondisi ayah mertua kami yang berumur 81 tahun drop menurun drastis. Dia mau meninggal kalau setelah ke empat putra putri nya ada disampingnya.
Istri kami hadir 15 menit waktu naza’ dan saudara nya hadir 5 menit waktu naza’, dan tepat pukul 17.30 hari Jumat 12 maret 2021 / 28 Rajab 1422 H setelah keempat putra putri nya berkumpul….almarhum menghembuskan nafas terakhirnya…. Innalilahi wa Inna ilaihi Raji’un, malam itu juga dimakamkan di pemakaman umum desa Kaliboto Tarokan Kediri Jawa Timur…
Inilah ujian mental Kehidupan kami sebelum romadhon 1422 / 13 April 1422 H…
Kini jimat doa’ kehidupan kami bersama istri tinggal satu : Ibu mertuaku semoga beliau sehat dan panjang umur… alfaatihah
Selamat jalan almarhumah ibu, Almarhum ayah dan ayah mertua kami.
Kami bersama istri dan kedua cucumu di bumi pesantren selalu mendoakan mu setiap habis shalat :
اللهم اجعل قبرهم روضة من رياض الجنان ولا تجعل قبرهم حفرة من حفر النيران
“Wahai Allah Jadikanlah Alam Kubur Mereka Harum Semerbak Wangi Seperti Indah nya Taman Taman Surga-Mu Dan Jauhkanlah Alam Kubur Mereka Dari Lubang Lubang 🔥 api Neraka-Mu….Nau’dzu billahi min dzalik”
LAHUM ALFAATIHAH….
Pelajaran kehidupan dari kisah nyata ini :
1. Dulu waktu kecil kita sakit orang tua kita lah yang merawat nya, maka ketika orang tua kita yang sakit di masa masa tuanya, kitalah yang merawatnya.
2. Dulu waktu kita lahir orang tua kita yang mengadzani dan mengqomati, maka ketika orang tua kita meninggal, kitalah yang mengadzani dan mengqomati.
3. Ada kebahagiaan tersendiri bagi orang tua waktu naza’ ditunggu oleh anak anak nya….
4. Selalu mendoakan orang tua setiap habis shalat terutama sujud yang terakhir sebelum takhiyat akhir, cukup doa’ dalam hati….( Wahai Allah ampunilah dosa dosa almarhum almarhumah ayah ibu kami, terimalah seluruh amal ibadahnya, dan terangilah alam kuburnya seperti harum semerbak wangi Taman Taman surga Mu )… tanpa terasa akan menetas air mata kita…..
5. Hanya doa nya anak cucu yang Solihin Solichaat yang ditunggu oleh para orang tua kita di alam barzah….

#Penulis Tetap Menara Madinah com dan buku Para Kyai Pejuang Kemerdekaan Indonesia”