Untuk Novel Bamukmin Dll, Jangan Makan Daging Saudaramu & Jangan Tumpangi Jasad Saudaramu Untuk Kepentinganmu

 

Oleh AR Waluyo Wasis Nugroho

Inna lillahi Wa Inna Ilaihi Roji’un
Inna lillahi Wa Inna Ilaihi Roji’un
Inna lillahi Wa Inna Ilaihi Roji’un
Kullu Nafsin Dza Iqotul Maut

Saudaraku Sebangsa Dan Setanah Air Kita Semua Terhenyak Dengan Kematian Salah Satu Terdakwa Kasus Ujaran Kebencian Yang Sedang Ditahan Di Rutan Bareskrim, Yakni Sdr Soni Eranata Aka Ust Maaher At Thuwalaibi.

Saya sebagai pelapor Almarhum Soni Eranata Aka Ust Maaher At Thuwalaibi juga merasakan kehilangan dan menyampaikan ucapan turut berduka cita yang sedalam dalamnya atas kematian almarhum dan termuat di beberapa media online dan medsos.

Disini Atas Kematian Almarhum Soni Eranata Aka Ust Maaher At Thuwalaibi Kita sebagai Umat muslim perlu merenung dan merefleksikan arti sebuah kematian dan arti hukum yang perlu kita junjung tinggi, (Tegakkan Hukum Walaupun langit harus runtuh).
Dimana harus kita semua sadari bahwa ajal ataupun maut bisa terjadi dimana saja dan kapan saja datangnya, tak peduli di Rutan, Tak peduli di pasar, tak peduli di rumah, tak peduli di rumah sakit, tak peduli di sawah.
Semua telah digariskan di Laukhil Mahfudz, Dan Sang Izroil Hanya Menjalankan Tugasnya “Mencabut Nyawa HambaNYA” dimana saja yang telah digariskan tanpa bisa memundurkanya ataupun memajukanya sedetikpun.
Sesuai dengan ayat al Qur’an yang kita imani, Al A’rof Ayat 34, Harus Kita Imani Dan Yakini, Jangan Cuma Manis Diucapkan Di Mulut saja.

Terkait Banyaknya Hujatan Atau Kecaman Kepada saya selaku pelapor Soni Eranata Aka Ust Maaher At Thuwalaibi, saya terima dengan lapang dada dan ikhlas, saya tidak membunuhnya dan saya tidak menyiksanya.
Begitu pula dengan Para Aparat Penegak Hukum Yakni POLRI yang telah bekerja sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku dan bekerja dengan profesional nan tanggung jawab berperikemanusiaan, dan alhamdulillah saya sangat bersyukur bahwa keluarga Soni Eranata Aka Ust Maaher At Thuwalaibi pun telah sangat ikhlas dan lapang dada menerima ketentuan Qodho dan Qodar Alloh SWT.

Dan disitulah kita harus kembali memulai sesuatunya dari O (nol) kembali.

Terkait Dengan Beberapa Suara Suara Sumbang Yang sangat Tidak Pantas diucapkan ataupun ditulis oleh rekan rekan seperjuangan almarhum sendiri yang entah apa maksudnya membuat narasi narasi yang aneh dan diluar batas kemanusiaan, saya disini ingin mengajak kepada mereka untuk mengembalikan pertanyaan pertanyaan mereka kepada pihak almarhum, dalam hal ini saya menganjurkan kepada rekan rekan seperjuangan almarhum yakni Sodara Novel Bamukmin Dan Novel Baswedan untuk bertanya langsung kepada Istri almarhum Soni Eranata Aka Ust Maaher At Thuwalaibi ataupun kepada keluarga terdekat almarhum, apa sebenarnya “penyakit ganas” yang diderita oleh almarhum yang menjadi washilah terjadinya penyebab kematian almarhum.

Janganlah Kita Memakan Daging Saudaramu Sendiri, Dan Janganlah Kita Tumpangi Jasadnya untuk kepentinganmu sendiri Dengan membuat narasi narasi yang membuat kegaduhan dan dilema bagi umat islam sendiri hingga menyebabkan terjadinya ghibah, hasud, dan fitnah.
Jangan Tebar Dan menyebarkan fitnah dan propoganda yang menyebabkan rusaknya moral dan aqidah umat islam.

Ikhlaskan Se Ikhlasnya kepulangan Soni Eranata Aka Ust Maaher At agar bisa menjadi Washilah Jalan Lapangnya di alam kuburnya dan di akhiratnya kelak.
Jika masih tak paham jangan lupa bertanya pada Istri dan keluarga dekat almarhum, jangan ajak umat islam berbuat dosa terus menerus menyebarkan hasud, fitnah dan hoax.

Jaga Hati, Jaga Diri Agar Selamat Dunia Dan Akhiratmu.

Jaga Persatuan Dan Kesatuan Bangsa
Indonesia Bersatu Tak Bisa Dikalahkan
Ba’da Tahlilan, Kamis 1102201
Rumah Pancasila Jombang
Sekretariat PGN jawa timur