بسم الله *Jangan harta dan anakmu melupakanmu*

 

By : Prof Mahmud Mustain, Guru Besar Teknik Kelautan ITS

Sering sesuatu yang sangat disenangi itu melupakan yang lain, meskipun yang lain tersebut adalah terkait dengan urusan yang sangat penting. QS Al-Munafiqun: 9 mengingatkan kita tentang senang dan melupakan yang lain ini, yakni;

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَن ذِكْرِ اللَّهِ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

“Hai orang-orang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.” Artikel ini menjelaskan bagaimana senang dan lupa yang lain bisa terjadi.

Secara logika rasa senang itu secara total ada porsinya. Total dimaksudkan adalah semua rasa yang tergabung dalam kelompok senang, misalkan; suka, simpatik, sayang dll. Obyek rasa senang juga berbagai macam dan memiliki jenis dan porsi yang berbeda-beda. Contoh rasa cinta seorang suami terhadap: ibu-bapak, istri, anak, menantu, tetangga, harta, lingkungan dll. Masing-masing orang dan lingkungan yang dicintai memiliki macam dan porsi yang beda-beda. Lebih jelasnya adalah cintanya seorang suami terhadap Istri jelas berbeda macam dan porsinya bila dibanding dengan cintanya kepada anak.

Sudah barang tentu dari kesekian macam cinta, bentuk terbaik dan porsi terbesar seharusnya adalah cinta kepada Allah SWT. Hal ini apabila kita mengaca pada qoidah dunia adalah tempak cocok tanam dan akhirat adalah tempat panen. Maka cinta kita kepada siapa saja tidak boleh melebihi cinta kita kepada Allah SWT. Dengan demikian ayat yang kita pakai sebagai dalil di atas adalah sangat relevan.

Selebihnya ada ultimatum dari Allah SWT, bahwa siapa saja yang melupakan Allah SWT karena mecintai harta dan anak-anaknya maka akan merugi. Mari kita ingatkan diri kita, supaya selalu meningkatkan rasa cinta kita kepada Allah SWT sehingga tidak akan terganggu oleh kecintaan kita kepada yang lain. Semiga kita bisa demikian aamiin.

Semoga manfaat barokah selamat aamiin.
🤲🤲🤲

Jogjakarta,
15 Jumadil Ula 1447
atau
06 November 2025
m.mustain