Diri Transpersonal

Oleh : KH. Muhammad Dhiyauddin Kushwandhi.

Kehidupan adlh perjalanan,dari dan menuju Allah.

Tapi mengapakah hrs ada perjalanan DARI/KE ? sekat apakah yg memisahkan kita dariNya?

Bukankah hubungan antara hamba dan Tuhan sejatinya laksana cahaya dan matahari, harum dan bunga, manis dan madu?

O sahabat…

Itulah yg di maksud ‘duri dijalan’ yg hrs di singkirkan sbgmana di perintahkan Rosulullah saw dlm suatu hadits.

Duri itu tk lain adalah KEAKUAN yg membetuk diri individu kita sendiri.

Memindahakan duri di jalanNya adalah berarti merubah diri, DIRI GELAP YG MENYEKAT menjadi DIRI TERANG YG TRANSPARAN. DIRI TRANPERSONAL !

Atau sebagaimana ajaran Syeh siti Jenar merubah dari aku ijen2 menjadi aku sawutuh/universal.

Laksana melarutkan kembali sebutir garam ke dalam LAUTAN.