Jenderal Besar Soeharto dan Perjuangan Indonesia

 

@Alwiyan Rakjat Biasa

9
Jenderal Besar Soeharto layak mendapatkan gelar Pahlawan Nasional Indonesia, mengingat jasa-jasanya yang sangat besar dan berdampak bagi kelangsungan Indonesia. Jujur, jika pun terpaksa harus ditimbang dengan calon pahlawan nasional yang lain, berat mana jasa beliau terhadap bangsa dan negara dari sejak era revolusi 1945 ?

Misalnya, di era revolusi 1945, Jenderal Besar Soedirman dan Sri Sultan tak mungkin memberinya kepercayaan untuk memimpin Serangan Umum 1 Maret 1949 yang gemilang dan sangat berpengaruh terhadap pengakuan Internasional terhadap Indonesia jika Soeharto tidak memiliki kapasitas dan loyalitas terhadap Indonesia.

Selain itu, Soekarno tak mungkin memberi kepercayaan kepada Soeharto untuk memimpin operasi mandala dalam perang Irian Barat 1962 yang gemilang hingga Belanda menyerahkan Irian Barat, jika Soeharto bukan orang yang tepat.

Kemudian, apa jadinya Indonesia saat peristiwa G30S PKI jika Soeharto tidak menggebuk terlebih dahulu PKI dan para pengikutnya ? pasti Pancasila digebuk duluan oleh PKI, dan Indonesia jadi negara komunis. Sudah ketebak, siapa yg disembelih duluan oleh PKI ? ya kyai-kyai NU dan TNI serta ummat Islam pada umumnya yang selalu menentang PKI.

Apakah penolakan kepada Soeharto karena alasan menghianati reformasi 98? hari ini hasil reformasi adalah kapitalisme, liberalisme dan demokrasi liberal. Jika Soeharto dianggap tangan besi, pasti disikat habis para demonstran reformasi 98 oleh Soeharto seperti di Tiananmen China, tapi faktanya Soeharto demi persatuan dan kemanusiaan memilih legowo mundur, tak perlu mengorbankan rakjat demi kekuasaannya.

Jika menganggap beliau sebagai presiden otoriter dalam memimpin Indonesia, tak boleh diingkari banyak juga prestasi beliau. Tidak mudah memimpin Indonesia dengan penduduk yang besar dengan wilayah yang luas dan aneka keberagaman untuk menjaga Pancasila dan UUD 45, tanpa ketegasan maka Indonesia sdh bubar di rongrong dari dalam dan luar negeri.

Tidak mudah memimpin sebuah bangsa dengan segala tantangan dan ancamannya. “Lah wong demi stabilitas dalam negeri saja, Nabi Saw ketika memimpin Madinah, mengusir kaum Yahudi karena membahayakan stabilitas dalam negeri”, Apa lalu kita menilai Nabi Saw otoriter ?

Dalam jabatannya Soeharto sebagai presiden, wajar jika ada yang suka dan tidak suka, tapi sayangnya yang tidak suka bawa-bawa Amerika untuk turut campur merusak Indonesia dari dalam hingga lahir peristiwa reformasi 98

Reformasi 98 hanyalah peristiwa menggulingkan Soeharto dan menghasilkan kebebasan berbicara secara brutal yang endingnya menghantarkan pemenang reformasi sesungguhnya yakni pemilik modal kaum kapitalis untuk penguasaan ekonomi, eksploitasi sumber daya alam dan pasar. Pasal 33 UUD 45 dilindas tanpa ampun, katahanan nasional rapuh, kedaulatan negara disabotase oleh partai politik yang mengatas namakan rakyat.

Kenyataan miris yang sedang terjadi dalam ekonomi dan politik di Indonesia hari ini adalah bukan saja kesenjangan perbadaan pendapatan yang tinggi tapi secara fundamental juga terjadi kesenjangan perbedaan terhadap akses produksi dari hulu hingga ke hilir terhadap sumber daya ekonomi. Keadaan miris yang terjadi hari ini adalah buah reformasi 98 yang tak patut disebut sebagai gerakan pembaharuan sosial.

  1. Hanya pendapat.. 🙏