Docang, Kuliner Sejak Zaman Walisongo

 

Cirebon punya ragam kuliner yang nggak cuma lezat, tapi juga unik. Mulai dari nasi jamblang yang gurih hingga empal gentong yang menggugah selera. Berikut ini kisahnya.

Tapi, nggak banyak yang tahu kalau Cirebon juga memiliki satu kuliner istimewa dengan kisah asal usul yang unik, Namanya docang.
Komposisi Docang yaitu lontong, daun singkong/pepaya, tauge, parutan kelapa, kerupuk, dan kuah rempah yang berisi oncom. Di Cirebon, oncom lebih dikenal dengan sebutan dage.

Kuliner dengan rasa khas yang dinikmati dalam keadaan panas ini ternyata merupakan makanan kesukaan para wali.

Asal usul Docang sebagai makanan yang sudah ada sejak jaman wali dikisahkan bahwa pada saat itu ada seorang pangeran yang sangat membenci para wali karena menyebarkan ajaran Islam di pelosok Jawa, Pangeran tersebut berniat jahat untuk meracuni para wali. Dibuatlah menu makanan baru yang dikumpulkan dari sisa-sisa makanan para sultan yang tidak habis.

Selanjutnya makanan baru tersebut dihidangkan ke para wali yang sedang berkumpul di Masjid Agung, Keraton Cirebon, dan di makan oleh para wali. Anehnya, racun yang dicampurkan ke dalam makanan itu tidak berdampak apapun.

Bahkan setelah menikmati makanan baru tersebut, para wali justru menyukai makanan tersebut.

Sampai saat ini, Docang masih digemari para penduduk Cirebon sendiri. Bahkan, mereka kerap menjadikan makanan ini sebagai santapan di pagi hari. Selain enak, Docang juga mudah ditemukan di mana-mana, karena sekarang sudah banyak orang yang berjualan makanan ini. Tapi, tak lupa juga, para wisatawan yang datang ke Cirebon juga mencari-cari makanan khas tersebut. Mereka penasaran bagaimana rasa dari makanan yang disukai oleh wali songo ini. ISN