Tausiyah Ramadhan (10) Memberi Kuliah Public Speaking (Ilmu Pidato)

oleh : Yahya Aziz


Semester ini, kami diberi amanah oleh jurusan PAI FTK uinsa untuk mengampu mata kuliah PUBLIC SPEAKING. Baru kali ini diberi mata kuliah aneh gak seperti biasanya. 15 menit kami merenung apa buku bukunya, bagaimana cara mengajar nya ?…. Ternyata kami ingat di waktu mondok dulu setahun kami pernah menjadi MULAHIDZ ( pengawas) public speaking (latihan berpidato) kelas 1-4 KMI gontor dan kelas 5/6 jadi pengawasnya. Para santri setiap kamis siang latihan pidato bahasa arab, malam jumat pidato berbahasa Indonesia dan minggu malam senin pidato berbahasa inggris.
Public Speaking merupakan Mata Kuliah Pilihan Keahlian dan hanya sedikit yang mengambil, hanya 4 kelas. Kami diberi 2 kelas setiap kelas 3 Sks ( 10.00-12.30).
Sungguh agak santai kami memberi kuliah public Speaking karena ini mata kuliah praktek langsung setiap individu mahasiswa /wi harus tampil berpidato minimal 15-20 menit.
Setiap mahasiswa kami suruh membikin tex pidato bertulis tangan dengan kertas dobel folio bergaris dengan urutan :
1. Mukaddimah ( bahasa arab)
2. Pembukaan
3. Pendahuluan
4. Isi Pidato harus ada ayat qur’an atau hadis nabi
5. Kesimpulan dan Penutup.
Mengapa mereka kami suruh menulis tex dengan manual tidak dengan komputer? Kami ingin tahu rajin apa gak tulisan arab ayat quran dan haditsnya, karena mereka 85% lulusan SMA (sekolah umum) belum pernah diajarkan di sekolahnya.
Tex pidato saya koreksi satu persatu dan harus dihafal ketika tampil dihadapan teman teman nya. Benar2 seperti kelas 5/6 di gontor dulu.
Kesan masyarakat terhadap lulusan Uin, setelah mereka lulus wisuda S 1, mereka bisa berpidato, bisa jadi MC, bisa pimpin Tahlil, bisa mimpin doa. Maka mata kuliah Public Speaking ini butuh banyak praktek dari pada teori.
Kami selalu memberi motivasi bahwa berpidato itu butuh latihan ribuan kali diatas panggung, butuh mental yang kuat dan jangan takut salah. Ada intonasi bahasa kapan keras, kapan pelan kapan melucu sehingga audiens terkesima dan komunikatif sehingga tidak bosan.
Adapun tentang judul pidato kami menganjurkan yang sejuk, santun dan membawa masa depan yang indah. Jangan sampai di atas mimbar Anda mencela, menjelekkan golongan sehingga suasana jadi panas.
Judul judul yang mereka pilih sendiri alhamdulillah judul yang sejuk dan membawa masa depan sendiri. Diantara judul itu :
1. Suami Sholeh aku merindukan mu.
2. Aku rindu mempunyai istri yang solihah.
3. Bahaya Pacaran Masa Kini
4. Menggapai Keluarga Sakinah
5. Mengapa Sering Terjadi Musibah ? Dll
Allah akbar kemarin bahas musibah, …
Hari hari ini, bangsa Indonesia kena musibah yaitu serangan virus CAVID 19 CORONA.
Semoga dengan menjalankan puasa Ramadhan tahun ini 1441 H/2020 dengan penuh ikhlas, khusuk, sabar kita bisa belajar bersama sama.
Sungguh pembelajaran online membosankan, banyak para murid, mahasiswa dan pendidik mengeluh. Ternyata ruh Kehadiran Guru/dosen sebagai pendidik di kelas, tidak bisa digantikan oleh Teknologi.
Mereka rindu belajar bersama sama di kelas, mengaji, dzikir dan makan bersama di kelas. Guru dan dosen adalah MITRA Belajar bersama peserta didik…
Barakallah..
Y A : Dosen FTK UINSA dan penulis buku buku kehidupan.