Mengenal Reog Cemandi Sidoarjo

 

Sidoarjo-menara madinah.com-Di sebuah daerah lain di kawasan timur, masih di daerah Jawa Timur, tepatanya di Sidoarjo. Juga terdapat kesenian yang dari dahulu sampai sekarang masih terjaga. Kesenian itu bernama Reog Cemandi. Kesenian yang selalu ditampilkan ketika ada even – even besar di kampung tersebut. Reog Cemandi sering tampil di acara perkawinan, sedekah bumi, dan terakhir kemarin di acara menyambut tahun baru islam. Kesenian ini tentunya sangat jauh berbeda dari kesenian reog yang umum di tampilkan selama ini. Dan kesenian ini juga memiliki sejarah tersendiri atas terbentuknya tarian – tarian tersebut.
Reog Cemandi hanya menampilkan topeng wanita dan pria serta diiringi dengan 7 orang penabuh gendang. Reog Cemandi menceritakan tentang sepasang muda-mudi yang sedang berperang melawan penjajahan Belanda. “Tarian adat reog Cemandi mengkisahkan tentang dua remaja muda-mudi yang berasal dari salah satu pondok pesantren yang ada di Desa Cemandi, diutus oleh Kyainya berperang melawan Belanda dengan bersenjatakan kayu rotan. Karena sudah dibekali ilmu dari kyainya, kedua remaja tersebut berhasil mengusi Belanda dari tanah Desa Cemandi. Karena keberhasilan kedua remaja dalam berperang melawan Belanda ini, akhirnya warga setempat mempercayai kalau perlambangan kedua topeng laki-laki dan perempuan itu, bisa mengusir mala petaka dan mara bahaya yang akan mengintai warga desa Cemandi. Kesenian Reog Cemandi yang sudah ada mulai tahun 1922 ini, akan terus dilestarika oleh warga setempat sebagai tarian tolak bahaya, karena masyarakat setempat mempercayai tarian tersebut sangat berguna buat masyarakat setempat untuk menolak penyakit dan mara bahaya. Budaya seni Reog Cemandi ini diarak berkeliling desa Cemandi. (sumber)

Kebudayaan sangatlah beragam, bahkan sering ada kemiripan di antara satu daerah dengan daerah lainya. Dalam hal ini Reog cemandi berusaha bertahan di era globalisasi ini di bawah bayang – bayang nama besar reog Ponorogo. Selalu ada perbandingan antara keduanya. Dalam pengalamannya Seni Reog merupakan cipta kreasi manusia yang terbentuk adanya aliran kepercayaan yang ada secara turun temurun dan terjaga. Upacaranya pun menggunakan syarat-syarat yang tidak mudah bagi orang awam untuk memenuhinya tanpa adanya garis keturunan yang jelas. Mereka menganut garis keturunan Parental dan hukum adat yang masih berlaku.

Totok Budiantoro

Koresponden MM.com